Memang tidak mudah guna bisa menjadi kontraktor karena mesti berhadapan termasuk banyak hal. Tidak saja di butuhkan padat karya tetapi juga padat modal. Hal itu mesti menjadi satu perhatian tersendiri mengingat kontraktor adalah jenis pekerjaan yang lainnya khusus, sehingga mesti khusus pula dalam mengelolaanya. Jika salah dalam mengelola maka dari terjadi merupakan kerugian pada terus menerus.
Setidaknya agar bisa mengantisipasi kondisi pada ada, maka ada baiknya perusahaan kontraktor memahami manajemen resiko. Karena dari setiap proyek dari di kerjakan datang sudah pasti resiko dari akan segera di alami berbeda-beda. Jika manajemen resiko sudah bisa di antisipasi, maka proyek akan datang bisa di jalankan serta cukup baik.
Setidaknya dari berbagai kondisi dari ada kita bisa menjelaskan berbagai macam jenis resiko yang juga ada dalam industri konstruksi. Ada minimal 4 jenis resiko yang lainnya bisa diantisipasi oleh pelaku bisnis konstruksi agar bisa tetap survive :
Baca Juga:
Jenis resiko yang juga di sebut dengan istilah resiko operasional.
Sesuai dengan namanya, maka jenis resiko operasional ini berhubungan serta yang namanya operasinal organisasi Dari mulai operasional di bidang proses kerja, teknologi dan sumber daya manusia.
Baca Juga:
Jenis resiko dari disebut bersama istilah resiko finansial
Dari namanya saja kita sudah bisa menebak bahwa jenis resiko ini akan datang berhubungan dan kinerja keuangan. Seperti misalnya resiko dari di timbulkan dari adanya risiko akibat dari fluktasi mata uang, tingkat suku Bungan dari pemberian kredit, likuiditas dari kondisi pasar.
Baca Juga: K3 Perkantoran: Rahasia Lingkungan Kerja Aman dan Produktif untuk Semua Pegawai
Jenis resiko lainnya merupakan apa pada di sebut resiko Hazard Risk
Mungkin masih agak asing terdengar di telinga kita. Tetapi penjelasannya merupbakal bahwa resiko ini berkaitan dan kecelakaan fisik, misalnya kebakaran, gempa bumi, longsor, ancaman fisik dan sebagainya
Baca Juga:
Jenis resiko terakhir merupakan terjadi disebut risiko strategi
Sesuai termasuk namanya, ini adalah sebuah resiko yang juga sering terjadi karena adanya kesalahan dalam mengantisipasi kondisi dari ada. Seperti misalnya risiko dari berhubungan strategi perusahaan , ekonomi, politik, dan hukum.
Dengan mengetahui berbagai jenis resiko yang lainnya terjadi maka seorang pengusaha kontraktor sudah harus tahu bagaimana menyikapi kondisi yang lainnya ada. Dimana dari kondisi tersebutlah pada akhirnya kita bisa mengenal dari namanya manajemen resiko dalam industri konstruksi.
Terdapat 3 hal penting untuk kita bisa mengidentifikasi sebuah manajemen resiko dalam industri konstruksi. : (1) Identifikasi resiko itu sendiri hal ini berhubungan termasuk analisis dan penilaian risiko dari awal proyek secra sistematis dan mengembangkan rencana sebagai mengantisipasi risiko (2) Mencoba untuk melakukan alokasi tanggung jawab kepada pihak dari bersangkutan dalam mengelola proyek (3) Sudah pasti yang mesti harus di perhitungkan ialah menpadakut biaya penanganan risiko yakni cukup kecil dibandingkan serta nilai proyek yang juga artinya bahwa nilai biaya yang lainnya diperlukan sebagai mengurangi dampak negative dari suatu risiko relative lebih rendah atau berkurangnya risiko tersebut.
Dari beberapa paparan diatas, kita pada akhirnya harus bisa bekerja bersama visi yang jauh kedepan menjadi seorang kontraktor. Karena model bisnisnya memang mengharuskan dirinya bersikap seperti itu, berfikir jauh kedepan dan pola strategi yang matang sebagai bisa menghindari dari segala masalah pada ada. Itulah yang lainnya menciptakan perusahaan kontraktor termasuk dalam jenis perusahaan yang multi fungsi. Karena selain memikirkan masalah teknis, seorang kontraktor juga harus bisa berfikir yang lainnya terkait serta bidang lainnya seperti manajemen dan salah satunya adalah manajemen resiko.
Jika saat ini anda adalah perusahaan yang bergerak di industri konstruksi. Ikuti terus Media , karena kami bakal terus memberikan data menarik di seputar bisnis di industri konstruksi baik di Indonesia dan dunia.
