ISO 14064 Standard For Greenhouse Gases KAB. KONAWE,SULAWESI TENGGARA

Sertifikasi ISO 14064 Standard For Greenhouse Gases KAB. KONAWE,SULAWESI TENGGARA

Tingkatkan Kualitas, Efisiensi, dan Daya Saing Bisnis Anda di KAB. KONAWE,SULAWESI TENGGARA

ISO 14064 Standard For Greenhouse Gases di KAB. KONAWE,SULAWESI TENGGARA

Tingkatkan Standar Bisnis Anda di KAB. KONAWE,SULAWESI TENGGARA

Tingkat Keberhasilan

98.5%

Implementasi sukses

Bisnis Tersertifikasi

500+

di KAB. KONAWE,SULAWESI TENGGARA

Peningkatan ROI

32%

rata-rata setelah sertifikasi

Mengapa ISO 14064 Penting di KAB. KONAWE,SULAWESI TENGGARA?

Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat di KAB. KONAWE,SULAWESI TENGGARA, sertifikasi ISO 14064 menjadi pembeda krusial yang menunjukkan komitmen Anda terhadap kualitas. Bisnis dengan sertifikasi ini terbukti mendapatkan kepercayaan lebih tinggi dari konsumen dan mitra.

Dengan standar internasional ISO 14064, perusahaan Anda akan bergabung dengan jaringan elit bisnis berkualitas di KAB. KONAWE,SULAWESI TENGGARA yang telah mengalami peningkatan efisiensi operasional hingga 40% dan penurunan biaya produksi sebesar 25%.

Sertifikasi ISO 14064 Standard For Greenhouse Gases di KAB. KONAWE,SULAWESI TENGGARA

Keunggulan Kompetitif dengan ISO 14064

Sertifikasi ISO 14064 membuka pintu peluang baru di pasar KAB. KONAWE,SULAWESI TENGGARA dan global. Data menunjukkan 78% konsumen lebih memilih produk dan layanan dari perusahaan bersertifikat ISO, memberikan keunggulan signifikan dibanding kompetitor.

Jangan tertinggal dari tren bisnis terkini di KAB. KONAWE,SULAWESI TENGGARA. Perusahaan dengan sertifikasi ISO 14064 rata-rata mengalami pertumbuhan pendapatan 27% lebih tinggi dalam dua tahun pertama setelah implementasi.

Dapatkan Konsultasi Gratis

Bergabunglah dengan 500+ bisnis sukses di KAB. KONAWE,SULAWESI TENGGARA dengan sertifikasi ISO 14064

Sertifikasi ISO 14064 di KAB. KONAWE,SULAWESI TENGGARA

Tingkatkan kredibilitas bisnis Anda dan perluas peluang pasar dengan sertifikasi ISO resmi. Konsultasi GRATIS oleh tenaga ahli berpengalaman!


Cut Hanti, S.Kom
Konsultasi di Whatsapp

Novitasari, SM
Konsultasi di Whatsapp

Berbagai Tender di KAB. KONAWE,SULAWESI TENGGARA

Cek beberapa tender yang membutuhkan ISO 14064 Standard For Greenhouse Gases oleh Bisnis di KAB. KONAWE,SULAWESI TENGGARA

Sertifikasi ISO 14064 di KAB. KONAWE,SULAWESI TENGGARA

Tingkatkan kredibilitas bisnis Anda dan perluas peluang pasar dengan sertifikasi ISO resmi. Konsultasi GRATIS oleh tenaga ahli berpengalaman!


Cut Hanti, S.Kom
Konsultasi di Whatsapp

Novitasari, SM
Konsultasi di Whatsapp

Manfaat ISO 14064 Standard For Greenhouse Gases

Tingkatkan standar bisnis Anda di KAB. KONAWE,SULAWESI TENGGARA dengan sertifikasi ISO yang terbukti meningkatkan performa dan profitabilitas.

Akses Pasar Global

Buka pintu ke pasar internasional dan tender pemerintah. 86% bisnis di KAB. KONAWE,SULAWESI TENGGARA melaporkan peningkatan akses ke pasar baru setelah sertifikasi.

Efisiensi Operasional

Optimalkan proses bisnis dan kurangi pemborosan. Perusahaan bersertifikat ISO 14064 rata-rata menghemat 28% biaya operasional tahunan.

Kepuasan Pelanggan

Tingkatkan loyalitas dan retensi pelanggan. Data menunjukkan peningkatan 37% dalam skor kepuasan pelanggan setelah implementasi standar ISO.

Kepatuhan Regulasi

Pastikan bisnis Anda selalu compliance dengan peraturan. 95% perusahaan bersertifikat melaporkan kemudahan signifikan dalam memenuhi persyaratan regulasi.

Reputasi Premium

Bangun citra brand terpercaya di KAB. KONAWE,SULAWESI TENGGARA. 82% konsumen lokal lebih memilih perusahaan dengan sertifikasi ISO dibandingkan kompetitor.

Keunggulan Kompetitif

Ungguli kompetitor Anda. Perusahaan bersertifikasi ISO 14064 rata-rata memperoleh 31% lebih banyak kontrak baru dibanding sebelum sertifikasi.

Bergabunglah dengan 500+ bisnis sukses di KAB. KONAWE,SULAWESI TENGGARA

Sertifikasi ISO 14064 di KAB. KONAWE,SULAWESI TENGGARA

Tingkatkan kredibilitas bisnis Anda dan perluas peluang pasar dengan sertifikasi ISO resmi. Konsultasi GRATIS oleh tenaga ahli berpengalaman!


Cut Hanti, S.Kom
Konsultasi di Whatsapp

Novitasari, SM
Konsultasi di Whatsapp

Proses Sertifikasi ISO 14064 Standard For Greenhouse Gases di KAB. KONAWE,SULAWESI TENGGARA

Raih sertifikasi ISO 14064 untuk meningkatkan kredibilitas dan daya saing bisnis Anda. Kami mendampingi Anda di setiap tahap dengan pendekatan yang efisien dan profesional.

Jadwalkan Konsultasi Gratis
1. Analisis GAP dan Persiapan

Tim konsultan kami melakukan analisis kesenjangan antara sistem manajemen yang ada dengan persyaratan ISO 14064. Kami membantu mempersiapkan dokumentasi yang diperlukan dan memberikan rekomendasi perbaikan.

2. Penyusunan Dokumen

Kami membantu menyusun kebijakan, prosedur, dan dokumen pendukung sesuai standar ISO 14064. Dokumen ini mencakup manual mutu, prosedur operasional standar, instruksi kerja, dan formulir yang diperlukan.

3. Pelatihan Karyawan

Kami menyelenggarakan pelatihan komprehensif untuk tim Anda agar memahami persyaratan ISO 14064 dan implementasinya dalam operasional sehari-hari. Pelatihan mencakup awareness, internal audit, dan interpretasi standar.

4. Implementasi Sistem

Dalam tahap ini, sistem manajemen ISO 14064 mulai diterapkan dalam operasional perusahaan. Kami memberikan pendampingan untuk memastikan implementasi berjalan dengan baik dan sesuai standar.

5. Audit Internal

Melakukan audit internal untuk mengevaluasi kesesuaian implementasi sistem manajemen dengan standar ISO 14064. Temuan audit akan digunakan untuk perbaikan sistem sebelum audit sertifikasi.

6. Audit Sertifikasi

Audit oleh badan sertifikasi terakreditasi yang terdiri dari dua tahap: audit kecukupan dokumentasi dan audit implementasi. Tim kami memberikan pendampingan penuh selama proses audit berlangsung.

7. Perolehan Sertifikat

Setelah berhasil melewati audit sertifikasi dan menyelesaikan semua tindakan perbaikan, perusahaan Anda akan menerima sertifikat ISO 14064 yang berlaku selama 3 tahun.

8. Surveillance Audit

Audit pengawasan dilakukan secara berkala (biasanya setiap tahun) untuk memastikan sistem manajemen tetap efektif dan sesuai dengan persyaratan ISO 14064.

Estimasi Waktu Proses Sertifikasi ISO 14064

Waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan sertifikasi tergantung pada kesiapan dan kompleksitas organisasi Anda.

Persiapan

1-2 bulan

Implementasi

2-4 bulan

Audit Internal

2-3 minggu

Sertifikasi

1-2 bulan

Mulai Perjalanan Sertifikasi ISO 14064 Anda di KAB. KONAWE,SULAWESI TENGGARA Sekarang

Tim ahli kami siap membantu Anda mendapatkan sertifikasi dengan proses yang efisien dan terjangkau


Cut Hanti, S.Kom
Konsultasi di Whatsapp

Novitasari, SM
Konsultasi di Whatsapp

Dipercaya oleh perusahaan dan profesional di seluruh Indonesia

" Pelatihan ISO 14064 Standard For Greenhouse Gases KAB. KONAWE,SULAWESI TENGGARA sangat aplikatif dan mudah dipahami oleh seluruh tim kami. "

" Kami berhasil meraih sertifikasi ISO 14064 Standard For Greenhouse Gases KAB. KONAWE,SULAWESI TENGGARA berkat pendampingan profesional dari Isocenter.id. "

" Awareness training ISO 14064 Standard For Greenhouse Gases KAB. KONAWE,SULAWESI TENGGARA membuka wawasan tim kami terhadap pentingnya sistem manajemen. "

" Isocenter.id memberikan pelayanan konsultasi ISO 14064 Standard For Greenhouse Gases KAB. KONAWE,SULAWESI TENGGARA yang sangat responsif dan terpercaya. "

" Proses sertifikasi ISO 14064 Standard For Greenhouse Gases KAB. KONAWE,SULAWESI TENGGARA kami berjalan lancar berkat bimbingan sistematis dari Isocenter.id. "

" Terima kasih Isocenter.id, pelatihan ISO 14064 Standard For Greenhouse Gases KAB. KONAWE,SULAWESI TENGGARA membuat tim kami lebih kompeten. "

Tentang KAB. KONAWE,SULAWESI TENGGARA

Dapatkan Layanan Jasa SIA/SILO/Suket K3 AlatISO 14064 Standard For Greenhouse Gases dan Riksa UjiISO 14064 Standard For Greenhouse Gases di KAB. KONAWE,SULAWESI TENGGARA

Peta Layanan Jasa SIA/SILO/Suket K3 AlatISO 14064 Standard For Greenhouse Gases dan Riksa UjiISO 14064 Standard For Greenhouse Gases di KAB. KONAWE,SULAWESI TENGGARA

Kecamatan di Wilayah KAB. KONAWE,SULAWESI TENGGARA

  • Kecamatan Lambuya

  • Kecamatan Unaaha

  • Kecamatan Wawotobi

  • Kecamatan Pondidaha

  • Kecamatan Sampara

  • Kecamatan Abuki

  • Kecamatan Soropia

  • Kecamatan Tongauna

  • Kecamatan Latoma

  • Kecamatan Puriala

  • Kecamatan Uepai

  • Kecamatan Wonggeduku

  • Kecamatan Besulutu

  • Kecamatan Bondoala

  • Kecamatan Routa

  • Kecamatan Anggaberi

  • Kecamatan Meluhu

  • Kecamatan Amonggedo

  • Kecamatan Asinua

  • Kecamatan Konawe

  • Kecamatan Kapoiala

  • Kecamatan Lalonggasumeeto

  • Kecamatan Onembute

  • Kecamatan Padangguni

  • Kecamatan Morosi

  • Kecamatan Anggalomoare

  • Kecamatan Wonggeduku Barat

Tentang KAB. KONAWE,SULAWESI TENGGARA

Kabupaten Konawe adalah salah satu Daerah Tingkat II di Provinsi Sulawesi Tenggara, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Unaaha. Dulu kabupaten ini bernama Kabupaten Kendari. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 5.781,08 km² dan berpenduduk sebanyak 257.011 jiwa (2020). Konawe dikenal sebagai lumbung beras di Sulawesi Tenggara. Separuh produksi beras provinsi tersebut berasal dari Kabupaten Konawe.

Kabupaten Konawe dibentuk berdasarkan UU No. 29 Tahun 1959 tentang pembentukan Daerah Tingkat II di Sulawesi Tenggara, dengan nama Kabupaten Kendari dengan ibu kota di Kendari.

Ketika pertama diberlakukan UU No. 6 tahun 1995 tentang Pembentukan Kota Madya Kendari. Daerah Kabupaten Kendari terdiri dari 19 wilayah kecamatan dengan 334 desa/kelurahan. Pada tahun 2002 Kabupaten Kendari terdiri dari 23 wilayah kecamatan dengan 631 desa/kelurahan. Bagian selatan kabupaten ini terbentuk menjadi Kabupaten Konawe Selatan yang meliputi 11 kecamatan.

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2004, maka pada tanggal 28 September 2004 berubah nama menjadi Kabupaten Konawe.

Kabupaten Konawe ibu kotanya adalah Unaaha yang berjarak sekitar 73 km dari Kota Kendari, secara geografis terletak dibagian selatan Katulistiwa, memanjang dari utara ke selatan di antara antara 3°00' – 4°25' Lintang Selatan dan membentang dari barat ke timur antara 121°73' – 123°15' Bujur Timur dengan batas wilayah:

Luas wilayah daratan Kabupaten Konawe 11.669,91 km² atau 42,43 persen dari luas wilayah daratan Sulawesi Tenggara, sedangkan luas wilayah perairan laut (termasuk perairan Kabupaten Konawe Selatan) ± 11.960 km² 2 atau 10,87 persen dari luas perairan Sulawesi Tenggara.

Selain jazirah tenggara Pulau Sulawesi, terdapat juga pulau-pulau kecil, yaitu Wawonii, Karama, Bokori, Sponda Laut, Campada, Labengki, Bawulu, Saponda Darat dan Pulau Hari dengan potensi yang sangat menonjol, yaitu kekayaan hasil laut disamping juga memiliki panorama yang indah. Oleh karena itu perairan Kabupaten Konawe sangat cocok untuk pengembangan usaha perikanan laut dan pengembangan usaha bahari.

Permukaan tanah pada umumnya bergunung dan berbukit yang diapit dataran rendah yang sangat potensial untuk pengembangan sektor pertanian. Berdasarkan garis ketinggian menurut hasil penelitian pada areal seluas 1.556.160 ha. Jenis tanah meliputi Latosol 363.380 ha atau 23.35 persen. Padzolik 438.110 ha 28,15 persen, Organosol 73.316 ha atau 4,80 persen dan tanah campuran 553.838 ha 35,59 persen.

Kabupaten Konawe mempunyai beberapa sungai besar yang cukup potensial untuk pengembangan pertanian, irigasi dan pembangkit tenaga listrik, seperti Sungai Konaweeha, Sungai Lahumbuti, Sungai Lapoa, Sungai Lasolo, Sungai Kokapi, Sungai Toreo, Sungai Andumowu dan Sungai Molawe.

Curah hujan pada tahun 2016 mencapai 1.552 mm dalam 124 hari hujan (hh) atau lebih tinggi dari tahun 2017 dengan curah hujan 1.929 mm dalam 141 hh.

Secara keseluruhan, merupakan daerah bersuhu tropis. Menurut data yang diperoleh dari AWS Unaaha, selama tahun 2019 suhu udara rata-rata 27 °C. Kelembaban udara rata-rata 83 persen dan kecepatan angin pada umumnya berjalan normal, yaitu disekitar 0,5 m/detik.

Untuk memudahkan pelayanan kepada masyarakat serta berbagai pertimbangan lainnya, dari 22 wilayah kecamatan tahun 2004 dimekarkan menjadi 30 wilayah, dengan 405 desa/kelurahan atau tepatnya 322 desa definif, 38 desa persiapan dan 45 kelurahan pada tahun 2005. Dalam melaksanakan tugasnya dibantu 3 perangkat staf pemerintah daerah yaitu Sekretaris Daerah (SEKDA), Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) dan Badan Pengawas.

Kabupaten Konawe memiliki wakil wakil rakyat sebanyak 30 orang dengan komposisi sebagai berikut: fraksi Golkar memperoleh 11 kursi atau 36,67 persen, fraksi Demokrat memperoleh 5 kursi atau 16,67 persen, fraksi PKS 3 kursi atau 10 persen, fraksi Pembangunan 5 kursi atau 16,67 persen dan sisanya 6 kursi atau 20 persen adalah fraksi Amanat Kemerdekaan. Dari 30 kursi yang disediakan 3 kursi (10 persen ) di antaranya adalah perempuan, yaitu wakil dari 3 (tiga fraksi).

Kabupaten Konawe terdiri dari 28 kecamatan, 57 kelurahan dan 297 desa dengan luas wilayah 4.435,28 km² dan jumlah penduduk sebesar 253.659 jiwa (2017) dengan sebaran penduduk 57 jiwa/km².

Hasil sensus penduduk tahun 2000 jumlah penduduk sebanyak 235.925 jiwa atau diperkirakan mengalami kenaikan sebesar 53,5 ribu jiwa selama periode 1990-2000. Berdasarkan hasil registrasi penduduk tahun 2005, penduduk di wilayah ini berjumlah 263.189 jiwa. Berdasarkan data tersebut, laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Konawe sebesar 2,67 persen per tahun atau sedikit lebih rendah dari pertumbuhan penduduk dalam dasawarsa 1980-1990 sekitar 4,37 persen, juga lebih rendah dibanding penduduk Sulawesi Tenggara dalam kurun waktu yang sama besar 2,86 persen.

Kepadatan penduduk Kabupaten Konawe mengalami peningkatan dari 22,0 jiwa per kilometer persegi tahun 2004 menjadi 22,6 jiwa pada tahun 2005. Penyebarannya yang tidak merata masih merupakan ciri yang paling menonjol dari penduduk Kabupaten Konawe. Hal ini ditandai dengan besarnya perbedaan kepadatan antara kecamatan satu dengan yang lainnya. Kecamatan Unaaha, Sampara, Wonggeduku, Soropia dan Wawotobi merupakan wilayah dengan tingkat kepadatan jauh di atas rata-rata, masing-masing 5,6 jiwa, 1,9 jiwa, 1,1 jiwa dan 3,0 jiwa per kilometer persegi. Sementara kecamatan Asera, Langgikima, Wiwirano, Routa dan Latoma memilki tingkat kepadatan masing-masing di bawah 0,1 jiwa per kilometer persegi.

Dari 263.189 jiwa penduduk Kabupaten Konawe, 51,08 persen atau 134.437 jiwa adalah laki-laki dan 48,92 persen atau 128,752 jiwa adalah perempuan. Berarti rasio jenis kelamin (sex ratio) penduduk adalah sebesar 104,4, artinya dalam setiap 204 penduduk terdapat 100 penduduk perempuan dan 104 penduduk laki-laki.

Berdasarkan hasil sensus pada tahun 2005, penduduk yang berusia 10 tahun ke atas sekitar 76,30 persen atau 200.803 jiwa, terdiri dari angkatan kerja yang meliputi bekerja sebesar 93,63 persen dan mencari kerja sebesar 39,37 persen serta bukan angkatan kerja yang meliputi sekolah 51.41 persen, mengurus rumah tangga sebesar 35,10 persen dan lainnya 13,50 persen.

Menurut status pekerja utama bagian terbesar penduduk adalah sebagai pekerja tidak dibayar (37,7 persen) kemudian diikuti secara berturut-turut, yaitu usaha/pekerja dibantu buruh tidak dibayar (29,6 persen), usaha atau bekerja sendiri (16,4 persen), buruh/karyawan (13,8 persen) usaha dibantu buruh dibayar (1,8 persen), pekerja bebas non pertanian (0,47 persen) dan pekerja bebas non pertanian (0,2 persen).

Berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri tahun 2020, jumlah penduduk kabupaten Konawe berdasarkan agama yang dianut ialah Islam sebanyak 243.362 jiwa (93,62%) kemudian Hindu 10.029 jiwa (3,86%). Selebihnya beragama Kristen sebanyak 6.499 jiwa (2,50%) dimana Protestan 5.382 jiwa (2,07%) dan Katolik sebanyak 1.117 jiwa (0,43%). Sebagian kecil beragama Buddha sebanyak 53 jiwa (0,02%) dan Konghucu serta Kepercayaan 3 jiwa. Sementara untuk rumah ibadah, terdapat 455 masjid, 206 musholah, 47 pura, 43 gereja Protestan, 6 gereja Katolik dan 1 vihara.

Pada tahun ajaran 2005/2006 tercatat sebanyak 134 buah TK dengan 187 orang guru dan 3.898 orang murid. Berarti rasio guru per sekolah sebesar 1,4 (dalam 10 buah TK terdapat 14 orang guru), rasio murid per guru sebesar 20,8 (satu guru anak 21 orang murid).

Pada tahun ajaran 2005/2006 tercatat sebanyak 385 buah SD dengan 4.519 orang guru dan 45.024 orang murid. Rasio guru per sekolah sebesar 11,7 (sekitar dua belas orang guru per sekolah) dan rasio murid per guru 10,0 (rata-rata satu guru untuk 10 murid).

Pada tingkat SLTP tercatat 71 buah sekolah dengan 1.210 orang guru dan 14.645 orang murid. Rasio guru per sekolah sebesar 17,0 dan rasio murid per guru sebesar 12,1.

Pada tahun anggaran 2005/2006 terdapat 32 buah SLTA dengan 458 orang murid. Dengan demikian rasio guru persekolah 14,3 (rata-rata 14 guru per sekolah) dan rasio murid per guru 16,6 (satu guru untuk 17 murid).

Pada tahun anggaran 2005/2006 terdapat 2 buah perguruan tinggi, yaitu Universitas Lakidende dan Akademi Keperawatan (AKPER) Unaaha. Perguruan tinggi tersebut memiliki 64 orang dosen tetap dan 108 orang dosen luar biasa serta 485 orang mahasiswa.

Pada tahun ajaran 2005/2006 tercatat 4.491 penyandang tiga buta (turun 48,41 persen dari tahun ajaran 2004/2005). Dari jumlah tersebut, telah dientaskan sebanyak 360 orang (8,02 persen), sehingga masih tersisa banyak 4.131 orang (91,98 persen).

Sekitar tahun 2016 - 2022, Kabupaten Konawe menjadi mitra sasaran penugasan Pengajar Muda Indonesia Mengajar. Para Pengajar Muda ditugaskan di sejumlah Sekolah Dasar di kecamatan Asinua, Latoma dan Routa.

Pada tahun 2005, selain tersedia satu buah rumah sakit dengan kapasitas tempat tidur, juga tersedia 20 Puskesmas, 72 Puskesmas Pembantu dan 370 Posyandu. Terdapat 25 orang dokter umum atau rata-rata satu dokter per kecamatan, tiga orang dokter gigi atau rata-rata satu dokter untuk empat hingga lima kecamatan, 86 orang bidang atau rata-rata 8 orang per kecamatan dan 101 perawat atau rata-rata tujuh hingga delapan per kecamatan. Sebagai prasarana penunjang kesehatan, pada tahun 2005, di Kabupaten Konawe terdapat 4 buah apotek dan 6 buah toko obat.

Produksi padi tahun 2005 tercatat sebanyak 117.688 ton atau naik 5.81 persen, jagung 2.378 ton atau naik 18,85 persen, ubi kayu 13.456 ton atau naik 21.94 persen, ubi jalar 4.130 ton atau naik 2.18 persen, sedangkan kacang tanah 657 ton atau turun 15,34 persen, kacang kedelai 640 ton atau turun 2.86 persen dan kacang hijau 640 ton atau turun 11,97 persen.

Secara umum jenis tanaman buah-buahan yang diusahakan meliputi 19 jenis tanaman. Dari 19 jenis tanaman buah-buahan yang diusahakan pada tahun 2005, produksinya terlihat sebagai berikut: pisang sebanyak 6.715 kuintal, jeruk 11.440 kuintal, nangka 6.113 kuintal, mangga 6.715 kuintal, rambutan 2.648 kuintal, pepaya 1.168 kuintal, langsat 20.367 kuintal, durian 4.138 kuintal, nenas 1.126 kuintal, jambu biji 1.527 kuintal, jambu air 1.379 kuintal dan 6 jenis lainnya, yaitu: sawo, belimbing, sirsak, salak, alpokat dan sukun yang produksinya di bawah 700 kuintal.

Pada umumnya jenis tanaman sayur-sayuran yang diusahakan di kabupaten konawe hanya disajikan 18 unit tanaman yaitu: bawang merah, bawang putih, bawang daun, kubis, kentang, sawi, kacang merah, kacang panjang, cabe, wortel, tomat, terong, buncis, ketimun, labu, bayam, semangka dan kangkung. Produksi kacang panjang 10,217 kuintal, terung 4,687 kuintal, ketimun 7.749 kuintal, tomat 2,572 kuintal, kangkung 11,423 kuintal, bayam 4.014 kuintal, cabe 11,012 kuintal, sawi 4,682 kuintal, bawang daun 818 kuintal, kubis 2.341 kuintal dan labu 2.107 kuintal.

Jenis perkebunan rakyat yang diusahakan adalah kelapa, kopi, cengke, kakao, jambu mete, kapuk, kapas, kemiri, lada, pala, vanili, pinang, enau, tembakau dan sagu. Terlihat bahwa selama tahun 2005 luas tanaman dari beberapa jenis tanaman perkebunan rakyat yang terbesar adalah kakao seluas 18,059 ha, jambu mete seluas 15,579 ha dan kelapa seluas 9.128,7 ha, jenis tanama lainnya mempunyai luas tanaman di bawah 7000 ha.

Dari sisi produksi, jenis tanaman perkebunan terbesar adalah kakao 6.618,6 ton dan kelapa sebesar 4.197 ton, jenis tanaman lainnya mempunyai produksi tanaman di bawah 3000 ton.

Populasi ternak besar dan kecil seperti sapi, kerbau, kuda, kambing, domba dan babi pada tahun 2005 berturut-turut tercatat sebesar 54.828 ekor, 584 ekor, 14 ekor, 12.375 ekor, 0 ekor dan 8.814 ekor. Dibanding dengan tahun 2004 berturut-turut tercatat sebesar 54.120 ekor, 595 ekor, 13 ekor, 10,702 ekor, 0 ekor dan 7.516 ekor. Berarti ternak yang mengalami peningkatan adalah sapi, kuda, kambing dan babi, sedangkan yang mengalami penurunan adalah kerbau.

Populasi unggas selama tahun 2005 tercatat sebagai berikut: ayam buras 1.235.688 ekor, ayam ras 20.200 ekor dan itik manila 87,864 ekor. Dibanding tahun sebelumnya ayam buras meningkat 180.713 ekor (17,13 persen), ayam ras meningkat 2.700 ekor atau (15,43 persen) dan itik manila meningkat 5.802 ekor (7,07 persen).

Jumlah armada perahu/kapal yang digunakan untuk penangkapan ikan tahun 2005 tercatat sebanyak 3.960 unit. Sebagian besar berupa perahu tidak bermotor, yaitu 80,37 persen atau 3.197 unit, motor tempel sebesar 15,86 persen (628 unit) dan kapal motor sebesar 3,31 persen atau 131 unit.

Produksi perikanan selama tahun 2005 sebesar 20.994 ton dengan nilai 165.292,05 juta rupiah terdiri atas hasil budidaya 1474,2 ton dengan nilai 31.707,05 juta rupiah serta hasil penagkapan di laut dan perairan umum sebanyak 19.519,8 ton dengan nilai 133.585 juta rupiah, dibandingkan dengan tahun 2003 yang berjumlah 20.286 ton dengan nilai 170.183 juta rupiah, terdiri atas hasil budidaya 1.387 ton dengan nilai 39.944 juta rupiah serta hasil pengkapan di laut dan perairan umum sebayak 18.899 ton dengan nilai 129.339 juta rupiah.

Pada tahun 2005 jumlah usaha industri kecil/kerajinan rumah tangga yang tercatat pada Dinas Perindag Kabupaten Konawe sebanyak 2.542 unit, menyerap 13.036 orang tenaga kerja yang terdiri dari 754 unit industri kecil formal dengan 4.779 orang tenaga kerja dan 1.788 unit industri kecil non formal dengan 8.257 orang tenaga kerja. Dari 2.542 unit industri kecil tersebut menghasilkan produksi sebesar 35.324,34 juta rupiah, masing-masing 29.854,60 juta rupiah dan 5.469,74 juta rupiah dari indutri kecil formal dan non formal.

Nilai ekspor tahun 2005 mencapai US$ 2.747.290. Sekitar 58,90 persen atau sebesar US$ 343.210 adalah hasil perikanan/kelautan dan sisanya 41,10 persen atau US$ 339,700 merupakan hasil pertanian lainnya dan peralatan mesin genset.

Jenis komoditas andalan adalah udang beku sebesar US$ 1.650.380 (60,07 persen). Selain itu peralatan mesin genset, ikan cakalang dan kayu olahan masing-masing sebesar US$ 839.290 (30,55 persen), US$ 86.160 (3,14 persen) dan US$ 81.460 (2,97 persen), sementara 3 jenis komoditas lainnya masih di bawah 2 persen.

Jepang merupakan negara tujuan ekspor utama. Seluruh ekspor hasil perikanan/kelautan, minus ikan moradji dan kulit kerang atau sekitar US$ 1.736.540 (63,21 persen) dari total ekspor ditujukan ke Jepang. Negara utama lainnya adalah Singapura, yaitu sekitar US$ 839.290 (30,55 persen).

Nilai perdagangan antar pulau selama tahun 2005 mencapai 15.540.178 juta rupiah. Hampir sebagian besar (49,65 persen) merupakan hasil sub sektor peternakan. Sub sektor perkebunan mencapai 41,47 persen dan sisanya 6,58 persen dari sub sektor kehutanan serta 2,30 persen dari sub sektor tanaman pangan.

Menurut jenis komoditas, sapi merupakan unggulan pertama, yaitu sekitar 48,26 persen. Komoditas unggulan yang lain adalah jambu mete gelondongan dan batang kelapa, masing-masing sebesar 20,37 dan 8,54 persen. Komoditas lainnya masing-masing di bawah 5 persen.

Panjang jalan di Kabupaten Konawe pada tahun 2004 mencapai 1.341,8 km yang terdiri atas Jalan Negara 118 km atau 5,80 persen, Jalan Provinsi 476,0 km atau 43,43 persen dan Jalan Kabupaten 747,8 km atau 50,81 persen.

Menurut jenis permukaan, jalan beraspal 543,90 km atau 40,54 persen, jalan kerikil 582,90 km atau 43,44 persen, permukaan tanah 94,00 km atau 7,01 persen dan tidak dirinci 124 km atau 9,01 persen.

Pada tahun 2005 tercatat 9 kantor pos dan giro pembantu, 9 unit pos keliling desa, 7 rumah pos dan 9 unit bus surat. Pengiriman benda pos dalam negeri dan luar negeri dari tahun ke tahun menunjukkan terus menurun. Pengiriman benda pos tahun 2004 mencapai 46,342 kg, sedangkan penerimaan tercatat sebanyak 35,989 kg. Kapasitas sentral telepon otomat di Konawe pada tahun 2004 sebanyak 2.306 saluran, sementara sambungan induk 1.444 saluran.

Acara dan Pelatihan di KAB. KONAWE,SULAWESI TENGGARA

Kesempatan Belajar dan Networking untuk Implementasi ISO 14064 Standard For Greenhouse Gases

Tingkatkan kompetensi dan keamanan di tempat kerja dengan sertifikasi K3 resmi dari Kementerian Ketenagakerjaan RI.

Ahli K3 Umum

Program sertifikasi profesional untuk ahli keselamatan dan kesehatan kerja dengan standar Kemnaker RI

Lihat Detail
Petugas K3 Listrik

Pelatihan khusus untuk petugas yang menangani instalasi dan keamanan listrik di lingkungan kerja

Lihat Detail
TKBT Tingkat II

Pelatihan untuk tenaga kerja bangunan tinggi dengan sertifikasi resmi Kementerian Ketenagakerjaan RI

Lihat Detail
TKPK Tingkat II

Program khusus untuk tenaga kerja pada ketinggian dengan standar keselamatan internasional

Lihat Detail
K3 Teknisi Lift

Pelatihan teknisi perawatan dan perbaikan lift sesuai standar keselamatan nasional

Lihat Detail
Operator Lift

Program sertifikasi khusus untuk operator lift dengan standar keselamatan Kemnaker RI

Lihat Detail
Operator Forklift

Pelatihan intensif untuk operator forklift dilengkapi dengan praktek langsung dan sertifikasi

Lihat Detail
Operator Boomlift, Manlift, Scissorlift

Program sertifikasi untuk operator peralatan ketinggian dengan standar keselamatan terkini

Lihat Detail
Operator Crane

Pelatihan komprehensif untuk operator crane dengan fokus pada keselamatan dan efisiensi

Lihat Detail
Rigger/Juru Ikat

Program khusus untuk tenaga juru ikat dengan penekanan pada teknik pengikatan yang aman

Lihat Detail
Petugas P3K

Pelatihan pertolongan pertama pada kecelakaan kerja dengan sertifikasi resmi Kemnaker RI

Lihat Detail
Ahli Muda Lingkungan Kerja

Program sertifikasi untuk spesialis lingkungan kerja dengan standar nasional

Lihat Detail

Artikel Lainnya Terkait