
Sertifikasi ISO 22301 Business Continuity Management Systems (BCMS) KAB. POLEWALI MANDAR,SULAWESI BARAT
Tingkatkan Kualitas, Efisiensi, dan Daya Saing Bisnis Anda di KAB. POLEWALI MANDAR,SULAWESI BARAT
ISO 22301 Business Continuity Management Systems (BCMS) di KAB. POLEWALI MANDAR,SULAWESI BARAT
Tingkatkan Standar Bisnis Anda di KAB. POLEWALI MANDAR,SULAWESI BARAT
Tingkat Keberhasilan
98.5%Implementasi sukses
Bisnis Tersertifikasi
500+di KAB. POLEWALI MANDAR,SULAWESI BARAT
Peningkatan ROI
32%rata-rata setelah sertifikasi
Mengapa ISO 22301 Penting di KAB. POLEWALI MANDAR,SULAWESI BARAT?
Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat di KAB. POLEWALI MANDAR,SULAWESI BARAT, sertifikasi ISO 22301 menjadi pembeda krusial yang menunjukkan komitmen Anda terhadap kualitas. Bisnis dengan sertifikasi ini terbukti mendapatkan kepercayaan lebih tinggi dari konsumen dan mitra.
Dengan standar internasional ISO 22301, perusahaan Anda akan bergabung dengan jaringan elit bisnis berkualitas di KAB. POLEWALI MANDAR,SULAWESI BARAT yang telah mengalami peningkatan efisiensi operasional hingga 40% dan penurunan biaya produksi sebesar 25%.

Keunggulan Kompetitif dengan ISO 22301
Sertifikasi ISO 22301 membuka pintu peluang baru di pasar KAB. POLEWALI MANDAR,SULAWESI BARAT dan global. Data menunjukkan 78% konsumen lebih memilih produk dan layanan dari perusahaan bersertifikat ISO, memberikan keunggulan signifikan dibanding kompetitor.
Jangan tertinggal dari tren bisnis terkini di KAB. POLEWALI MANDAR,SULAWESI BARAT. Perusahaan dengan sertifikasi ISO 22301 rata-rata mengalami pertumbuhan pendapatan 27% lebih tinggi dalam dua tahun pertama setelah implementasi.
Bergabunglah dengan 500+ bisnis sukses di KAB. POLEWALI MANDAR,SULAWESI BARAT dengan sertifikasi ISO 22301
Sertifikasi ISO 22301 di KAB. POLEWALI MANDAR,SULAWESI BARAT
Tingkatkan kredibilitas bisnis Anda dan perluas peluang pasar dengan sertifikasi ISO resmi. Konsultasi GRATIS oleh tenaga ahli berpengalaman!
Berbagai Tender di KAB. POLEWALI MANDAR,SULAWESI BARAT
Cek beberapa tender yang membutuhkan ISO 22301 Business Continuity Management Systems (BCMS) oleh Bisnis di KAB. POLEWALI MANDAR,SULAWESI BARAT
Sertifikasi ISO 22301 di KAB. POLEWALI MANDAR,SULAWESI BARAT
Tingkatkan kredibilitas bisnis Anda dan perluas peluang pasar dengan sertifikasi ISO resmi. Konsultasi GRATIS oleh tenaga ahli berpengalaman!
Industri Utama di KAB. POLEWALI MANDAR,SULAWESI BARAT
Fokus Penerapan ISO 22301 Business Continuity Management Systems (BCMS) pada Sektor Bisnis Lokal
Sertifikasi ISO 22301 di KAB. POLEWALI MANDAR,SULAWESI BARAT
Tingkatkan kredibilitas bisnis Anda dan perluas peluang pasar dengan sertifikasi ISO resmi. Konsultasi GRATIS oleh tenaga ahli berpengalaman!
Manfaat ISO 22301 Business Continuity Management Systems (BCMS)
Tingkatkan standar bisnis Anda di KAB. POLEWALI MANDAR,SULAWESI BARAT dengan sertifikasi ISO yang terbukti meningkatkan performa dan profitabilitas.
Akses Pasar Global
Buka pintu ke pasar internasional dan tender pemerintah. 86% bisnis di KAB. POLEWALI MANDAR,SULAWESI BARAT melaporkan peningkatan akses ke pasar baru setelah sertifikasi.
Efisiensi Operasional
Optimalkan proses bisnis dan kurangi pemborosan. Perusahaan bersertifikat ISO 22301 rata-rata menghemat 28% biaya operasional tahunan.
Kepuasan Pelanggan
Tingkatkan loyalitas dan retensi pelanggan. Data menunjukkan peningkatan 37% dalam skor kepuasan pelanggan setelah implementasi standar ISO.
Kepatuhan Regulasi
Pastikan bisnis Anda selalu compliance dengan peraturan. 95% perusahaan bersertifikat melaporkan kemudahan signifikan dalam memenuhi persyaratan regulasi.
Reputasi Premium
Bangun citra brand terpercaya di KAB. POLEWALI MANDAR,SULAWESI BARAT. 82% konsumen lokal lebih memilih perusahaan dengan sertifikasi ISO dibandingkan kompetitor.
Keunggulan Kompetitif
Ungguli kompetitor Anda. Perusahaan bersertifikasi ISO 22301 rata-rata memperoleh 31% lebih banyak kontrak baru dibanding sebelum sertifikasi.
Bergabunglah dengan 500+ bisnis sukses di KAB. POLEWALI MANDAR,SULAWESI BARAT
Sertifikasi ISO 22301 di KAB. POLEWALI MANDAR,SULAWESI BARAT
Tingkatkan kredibilitas bisnis Anda dan perluas peluang pasar dengan sertifikasi ISO resmi. Konsultasi GRATIS oleh tenaga ahli berpengalaman!
Proses Sertifikasi ISO 22301 Business Continuity Management Systems (BCMS) di KAB. POLEWALI MANDAR,SULAWESI BARAT
Raih sertifikasi ISO 22301 untuk meningkatkan kredibilitas dan daya saing bisnis Anda. Kami mendampingi Anda di setiap tahap dengan pendekatan yang efisien dan profesional.
1. Analisis GAP dan Persiapan
Tim konsultan kami melakukan analisis kesenjangan antara sistem manajemen yang ada dengan persyaratan ISO 22301. Kami membantu mempersiapkan dokumentasi yang diperlukan dan memberikan rekomendasi perbaikan.
2. Penyusunan Dokumen
Kami membantu menyusun kebijakan, prosedur, dan dokumen pendukung sesuai standar ISO 22301. Dokumen ini mencakup manual mutu, prosedur operasional standar, instruksi kerja, dan formulir yang diperlukan.
3. Pelatihan Karyawan
Kami menyelenggarakan pelatihan komprehensif untuk tim Anda agar memahami persyaratan ISO 22301 dan implementasinya dalam operasional sehari-hari. Pelatihan mencakup awareness, internal audit, dan interpretasi standar.
4. Implementasi Sistem
Dalam tahap ini, sistem manajemen ISO 22301 mulai diterapkan dalam operasional perusahaan. Kami memberikan pendampingan untuk memastikan implementasi berjalan dengan baik dan sesuai standar.
5. Audit Internal
Melakukan audit internal untuk mengevaluasi kesesuaian implementasi sistem manajemen dengan standar ISO 22301. Temuan audit akan digunakan untuk perbaikan sistem sebelum audit sertifikasi.
6. Audit Sertifikasi
Audit oleh badan sertifikasi terakreditasi yang terdiri dari dua tahap: audit kecukupan dokumentasi dan audit implementasi. Tim kami memberikan pendampingan penuh selama proses audit berlangsung.
7. Perolehan Sertifikat
Setelah berhasil melewati audit sertifikasi dan menyelesaikan semua tindakan perbaikan, perusahaan Anda akan menerima sertifikat ISO 22301 yang berlaku selama 3 tahun.
8. Surveillance Audit
Audit pengawasan dilakukan secara berkala (biasanya setiap tahun) untuk memastikan sistem manajemen tetap efektif dan sesuai dengan persyaratan ISO 22301.
Estimasi Waktu Proses Sertifikasi ISO 22301
Waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan sertifikasi tergantung pada kesiapan dan kompleksitas organisasi Anda.
Persiapan
1-2 bulan
Implementasi
2-4 bulan
Audit Internal
2-3 minggu
Sertifikasi
1-2 bulan
Mulai Perjalanan Sertifikasi ISO 22301 Anda di KAB. POLEWALI MANDAR,SULAWESI BARAT Sekarang
Tim ahli kami siap membantu Anda mendapatkan sertifikasi dengan proses yang efisien dan terjangkau
Dipercaya oleh perusahaan dan profesional di seluruh Indonesia
" Pelatihan ISO 22301 Business Continuity Management Systems (BCMS) KAB. POLEWALI MANDAR,SULAWESI BARAT sangat aplikatif dan mudah dipahami oleh seluruh tim kami. "
" Kami berhasil meraih sertifikasi ISO 22301 Business Continuity Management Systems (BCMS) KAB. POLEWALI MANDAR,SULAWESI BARAT berkat pendampingan profesional dari Isocenter.id. "
" Awareness training ISO 22301 Business Continuity Management Systems (BCMS) KAB. POLEWALI MANDAR,SULAWESI BARAT membuka wawasan tim kami terhadap pentingnya sistem manajemen. "
" Isocenter.id memberikan pelayanan konsultasi ISO 22301 Business Continuity Management Systems (BCMS) KAB. POLEWALI MANDAR,SULAWESI BARAT yang sangat responsif dan terpercaya. "
" Proses sertifikasi ISO 22301 Business Continuity Management Systems (BCMS) KAB. POLEWALI MANDAR,SULAWESI BARAT kami berjalan lancar berkat bimbingan sistematis dari Isocenter.id. "
" Terima kasih Isocenter.id, pelatihan ISO 22301 Business Continuity Management Systems (BCMS) KAB. POLEWALI MANDAR,SULAWESI BARAT membuat tim kami lebih kompeten. "
Tentang KAB. POLEWALI MANDAR,SULAWESI BARAT

Peta Layanan Jasa SIA/SILO/Suket K3 AlatISO 22301 Business Continuity Management Systems (BCMS) dan Riksa UjiISO 22301 Business Continuity Management Systems (BCMS) di KAB. POLEWALI MANDAR,SULAWESI BARAT
Kecamatan di Wilayah KAB. POLEWALI MANDAR,SULAWESI BARAT
-
Kecamatan Tinambung
-
Kecamatan Campalagian
-
Kecamatan Wonomulyo
-
Kecamatan Polewali
-
Kecamatan Tutar
-
Kecamatan Binuang
-
Kecamatan Tapango
-
Kecamatan Mapilli
-
Kecamatan Matangnga
-
Kecamatan Luyo
-
Kecamatan Limboro
-
Kecamatan Balanipa
-
Kecamatan Anreapi
-
Kecamatan Matakali
-
Kecamatan Allu
-
Kecamatan Bulo
Tentang KAB. POLEWALI MANDAR,SULAWESI BARAT
Kabupaten Polewali Mandar (disingkat Kabupaten Polman), adalah salah satu kabupaten di provinsi Sulawesi Barat, Indonesia. Ibu kotanya berada di Kecamatan Polewali. Jumlah penduduk di Polewali Mandar pada pertengahan tahun 2024 adalah 490.029 jiwa, dan kabupaten ini menjadi kabupaten dengan penduduk terbanyak di provinsi Sulawesi Barat.
Sebelum dinamai Polewali Mandar, daerah ini bernama Kabupaten Polewali Mamasa disingkat Polmas yang secara administratif berada dalam wilayah Provinsi Sulawesi Selatan. Setelah daerah ini dimekarkan dengan berdirinya Kabupaten Mamasa sebagai kabupaten tersendiri, maka nama Polewali Mamasa pun diganti menjadi Polewali Mandar. Nama Kabupaten ini resmi digunakan dalam proses administrasi pemerintahan sejak tanggal 1 Januari 2006 setelah ditetapkan dalam bentuk PP No. 74 Tahun 2005, tanggal 27 Desember 2005 tentang perubahan nama Kabupaten Polewali Mamasa menjadi Kabupaten Polewali Mandar.
Sementara Kesatuan Hukum Adat Pitu Ulunna Salu (Tujuh Kerajaan di Hulu Sungai) yang terletak di wilayah pegunungan berada di Onder Afdeling Mamasa yang meliputi:
Kabupaten Polewali Mandar adalah salah satu di antara 5 (lima) Kabupaten di Provinsi Sulawesi Barat yang terbentuk berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2004. Kabupaten ini merupakan hasil pemekaran bekas Daerah Swatantra (Afdeling) Mandar yang menjadi 3 kabupaten atau daerah tingkat II yang dimekarkan berdasarkan UU Nomor 29 Tahun 1959, yaitu:
Berdasarkan UU Nomor 11 Tahun 2002 tentang Pembentukan 22 Kabupaten/Kota Baru di seluruh wilayah provinsi, dua di antara kabupaten/kota itu adalah Kota Palopo dan Kabupaten Mamasa. Mamasa merupakan hasil pemekaran dari Daerah Tingkat II Polewali Mamasa, sehingga kedua onder afdeling Polewali dan Mamasa dimekarkan menjadi dua kabupaten terpisah, yaitu: Kabupaten Polewali Mamasa dan Kabupaten Mamasa.
Kabupaten Polewali Mandar secara geografis terletak antara 2°40’00”-3°32’00” LU dan 118°40’27”-119°32’27” BT.
Luas wilayah Polewali Mandar adalah 2.022,30 km² dan secara administrasi kepemerintahan, Polewali Mandar terbagi menjadi 16 kecamatan.
Untuk menunjang fungsi pelayanan, pembangunan dan pemberdayaan masyarakat, Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar dikelola 5.885 Pegawai Negeri Sipil, Pegawai BUMN dan BUMD yang tersebar di berbagai dinas, kantor, badan dan sekretariat. Hingga tahun 2004, jumlah pegawai yang telah mangikuti Pendidikan dan Pelatihan Penjenjangan (Diklat Penjenjangan) sebanyak 595 orang, yaitu: ADUM/ADUMLA 425 orang, SPAMA/DIKLAT PIM III 120 orang dan SMAPEN/DIKLAT PIM II 50 orang.
Adapun data kualifikasi pendidikan hingga tahun 2004 adalah: S2 (lebih dari 150 orang); S1 (1.279 orang); D IV (16 orang); D III (294 orang); D II (986 orang); D I (7 orang ); SMA (2.496 orang); SMP (251 orang); SD (127 orang).
Kabupaten Polewali Mandar terdiri dari 16 kecamatan, 23 kelurahan, dan 173 desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 517.677 jiwa dengan luas wilayah 1.775,65 km² dan sebaran penduduk 291 jiwa/km².
Tahun 2004 penduduk berjumlah 360.382 jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk rata-rata 0,58% per tahun. Jumlah penduduk tersebut terbagi dalam 77.157 rumah tangga. Kecamatan Campalagian merupakan wilayah dengan jumlah penduduk terbesar, yaitu 49.400 jiwa (13,37%) sedangkan yang terkecil adalah Kecamatan Matangnga, 4.761 jiwa (1,32%). Kepadatan penduduk rata-rata di Polewali Mandar sebesar 178 jiwa per km2.
Salah satu upaya pemerintah daerah dalam rangka mengembangkan dan meningkatkan SDM melalui pendidikan adalah realisasi program wajib belajar 9 tahun. Melalui program ini diharapkan tercipta sumber daya manusia yang siap mengembangkan diri untuk bersaing pada era globalisasi. Polewali Mandar senantiasa berupaya menciptakan masyarakat terdidik. Hal ini dapat diamati, antara lain melalui peningkatan jumlah saran di sekolah tingkat dasar maupun tingkat menengah. Setiap tahun, jumlah murid/siswa dari TK hingga tingkat perguruan tinggi mengalami peningkatan.
Selain perguruan tinggi, ada beberapa sekolah menengah atas yang berstatus negeri yaitu SMAN 1 Wonomulyo, SMAN 2 Polewali, SMAN 3 Polewali, SMA 1 Tinambung bahkan sudah ada SMA yang menjadi Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional yaitu SMA Negeri 1 Polewali. Adapun sekolah swasta yaitu SMA YPP
Selain itu ada SMK yang berstatus sebagai Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) yang menjadi andalan di Kabupaten Polewali Mandar yaitu SMK Negeri 1 Polewali. Selain itu ada SMK Negeri Wonomulyo. Adapun sekolah swasta antara lain SMA Bina Generasi, SMK YPPP, SMK PPM AL - Ikhlash, SMK Muhammadiyah, SMK-PP REA TIMUR, dll
Selain SMA dan SMK, di Kabupaten Polewali Mandar juga terdapat beberapa sekolah Madrasah Aliyah yang setara dengan SMA dan SMK. Perbedaanya ialah Madrasah Aliyah merupakan sekolah menengah yang memiliki kekhususan pada bidang agama Islam. Sehingga dalam pelaksanaan kurikulumnya ditambahkan beberapa mata pelajaran keagamaan seperti: Al-Quran Hadist, Fikih, Akhlaq serta Sejarah Kebudayaan Islam. Beberapa sekolah MA di Polewali Mandar diantaranya: MA AL-Wasilah Lemo, MA DDI Kanang, MA DDI Tinambung, MA Hasan Yamani, MAN 2 Polman, dll.
Kesehatan masyarakat merupakan prasyarat membangun SDM daerah. Misalnya, menyediakan fasilitas kesehatan berupa puskesmas/puskesmas pembantu di tiap kecamatan, agar mudah di jangkau masyarakat. Sementara di Polewali, tersedia Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dan Rumah Sakit ABRI. Selain itu, keberadaan klinik-klinik swasta juga turut menyehatkan masyarakat.
Untuk menunjang hal tersebut, pemerintah memprioritaskan tersedianya tenaga medis (dokter, bidan dan perawat) melalui pengangkatan /penerimaan pegawai setiap tahun. Dinas Kesehatan Polewali Mandar menyebutkan, bahwa kuantitas dan kualitas tenaga bidan serta kader posyandu yang langsung menyentuh masyarakat pedesaan mengalami peningkatan.
Pada tahun 2005 Dinas kesehatan di merger dengan BKKBN sebagai konsekwensi di dekonsentrasikan BKKBN oleh Pemerintah pusat dan lemahnya posisi strategis Dinas Kesehatan pada awal-awal desentralisasi, Namun di sayangkan pada tahun 2008 BKKBN Kabupaten Polewali Mandar harus dipisahkan lagi dengan Dinas Kesehatan. Dua tahun merger pembangunan kesehatan dan keluarga berencana bergerak dengan cepat, menjadikan indikator Indonesia sehat sebagai target kabupaten sehat, hal ini ditandai dengan diterimanya penghargaan dari Presiden Republik Indonesia "Manggala Karya Bakti Husada" sebagai penghargaan tertinggi dalam pembangunan kesehatan dan penghargaan "Manggala Karya Kencana" sebagai penghargaan tertinggi dalam pembangunan keluarga berencana.
Perpisahan dua instansi yang sebelumnya dalam posisi yang lemah dan bergabung menjadi kekuatan besar guna mempercepat pembangunan kesehatan, kependudukan dan keluarga berencana, membuat masing-masing dinas harus merombak kembali visinya. Di mana visi sebelumnya adalah terwujudnya kemandirian sehat dan kemandirian keluarga pada masyarakat Polewali Mandar berdasarkan agama dan nilai-nilai budaya.
Makna dari Visi tersebut diatas adalah gambaran komitmen dari dinas kesehatan dan keluaraga berencana beserta seluruh jajarannya yang lebih mengupayakan kemandirian sehat dan kemandirian keluarga pada masyarakat dalam menangani persoalan kesehatan dan keluarga berencana sesuai dengan agama dan nilai-nilai budaya "Sipamandar".
Diawal Desentralisasi Visi ini dibuat dan dirancang untuk dapat dicapai pada tahun 2005, yaitu Terwujudnya kemandirian sehat pada masyarakat Polewali Mandar berdasarkan agama dan nilai-nilai budaya. Namun setelah di merger dengan BKKBN dan karena kompleksitas permasalahan kesehatan dan keluarga berencana yang dihadapi begitu besar dan rumit, maka sejak tahun 2006 kemandirian sehat ditambahan dengan kemandirian keluarga dan penentuan batas waktu dihilangkan, Namun tidak dicantumkannya batas waktu ini tidak berarti berubah makna yang terkandung di dalamnya. demikian juga dengan penambahan kemandirian keluarga sebagai penyesuaian dari visi BKKBN pusat, yaitu Seluruh Keluarga Ikut KB yang dapat diartikan adanya kemandirian keluarga untuk ber-KB merupakan konsekwensi dari di mergernya Dinas Kesehatan dan BKKBN Kabupaten.
Kabupaten Polewali Mandar dalam bidang tanaman pangan berprospek cerah. Hal pengembangan agribisnis sekaligus peningkatan pendapatan dan taraf hidup petani untuk dapat menyangga ketahanan pangan nasional. Selain padi sebagai Komoditas unggulan, daerah ini juga berupaya unggul secara nasional di bidang palawija, antara lain jagung, kedelai dan ubi kayu. Selain itu kacang hijau, kacang tanah dan ubi jalar juga digalakkan. Adapun di bidang hortikultira, Polewali Mandar juga mengandalkan durian, manggis, mangga, langsat, dan rambutan.
Produksi padi di Polewali Mandar pada tahun 2004 sebesar 151.586,53 ton yang di panen dari areal seluas 30.249 ha atau rata-rata 5,01 ton per hektare. Yang berarti naik sekitar 6,42 % dibandingkan tahun 2003 yang menghasilkan 142.444,57 ton padi dengan luas panen 25.987 ha atau rata-rata produksi padi di daerah ini dihasilkan oleh jenis padi sawah. Jenis padi ini menyumbang 98,4 persen dari seluruh produksi padi atau sebesar 148.611.12 ton. Sedangkan sisanya dihasilkan oleh padi ladang. Adapun produksi jagung pada tahun 2004 sebesar 3.018,27 ton dengan luas panen 902 ha atau menghasilkan rata-rata 3,35 ton/ha.
Sebagai sumber daya pengembangan, sub sektor perkebunan memiliki peran yang sangat besar dalam berbagai aspek: ekonomi, ekologi dan sosial. Pada aspek ekonomi, sektor perkebunan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dan daerah yang berimplikasi pada aspek sosial (social security). Adapun pada aspek ekologi, sektor ini berperan besar dalam menjamin keseimbangan lingkungan hidup yang juga berdampak pada aspek sosial pembangunan (social change).
Dengan kondisi wilayah yang cukup luas yang terletak di areal strategis merupakan potensi ekonomi terutama disektor perkebunan. Untuk menunjang ini, diperlukan jangkauan pemasaran yang luas dan tepat. Sampai saat ini, hasil bumi seperti kakao, kopi, kelapa, cengkih, kemiri dan jambu mente masih sangat diandalkan sebagai komoditas unggulan di Polewali Mandar.
Luas areal tanaman perkebunan rakyat secara keseluruhan sebesar 81.276,12 ha. Dari luas ini. Sebesar 65.444,03 ha merupakan luas tanaman perkebunan rakyat yang paling menghasilkan. Data dari dinas terkait menyebutkan, bahwa pada tahun 2004 produksi tanaman perkebunan yang terbesar adalah kakao dan kelapa dalam masing-masing sebesar 30.146.67 ton dan 20.069,49 ton.
Dalam bidang kehutanan, Polewali Mandar termaksud sukses melalui program partisipasi dan peran aktif masyarakat, tanpa mengesampingkan pentingnya menjaga hutan, masyarakat dan pemerintah bersama-sama secara sinergis memanfaatkan hasil hutan dan mengembangkannya untuk kesejahteraan bersama. Untuk itu, berbagai upaya digalakkan, antara lain dengan peningkatan keterampilan sumberdaya manusia dalam penguasaan pengetahuaan dan ternologi, pengelolaan hutan secara profesional di Polewali Mandar yang menghasilkan komoditas andalan seperti rotan, pinus, damar dan kayu terus digalakkan.
Data dinas kehutanan Polewali Mandar (2004) menunjukkan bahwa luas kawasan hutan di daerah ini seluas 72.814 ha yang terdiri dari 55.375 ha hutan lindung, 16,539 ha hutan produksi dan 900 ha merupakan cagar alam. Dari hutan tersebut, kayu dan rotan yang dihasilkan pada tahun 2004 masing-masing mencapai 2.025.238 kubik dan 1,375 kubik.
Kebijakan pembangunan sektor peternakan Kabupaten Polewali Mandar didasarkan pada rencana pembangunan tahunan daerah ini dan merujuk kepada program nasional di bidang peternakan. Titik fokus pembangunan peternakan disini dalam arti luas, yaitu peningkatan populasi ternak dari tahun ke tahun.
Iklim Polewali Mandar cocok untuk budidaya ternak besar yang pada tahun 2004 memiliki populasi sebagai berikut: sapi 26.185 ekor, kerbau 3.521 ekor dan kuda 5.403 ekor, sedangkan untuk populasi ternak kecil seperti kambing dan babi, masing-masing sebesar 110,471 ekor dan 14.506 ekor. Adapun unggas senantiasa meningkat seperti ayam buras mencapai 2.127.425 ekor, ayam ras 168.028 ekor dan itik lokal sebesar 1.383.688 ekor.
Selain kawasan daratan dan pegunungan, Kabupaten polewali Mandar juga merupakan daerah yang berada di kawasan maritim. Dengan garis pantai sepanjang sekitar 89,07 kilometer dan luas perairan 86.921 km2, masyarakat pesisir Polewali Mandar telah menciptakan kebudayaan bahari yang sangat khas. Salah satu upaya pemanfaatan perairan Mandar adalah aktivitas para nelayan dalam menangkap ikan atau membudidayakan potensi laut lainnya.
Selain hasil tangkapan nelayan Mandar (ikan tuna, cakalang, tongkol), ikan juga dibudidayakan dengan sistem pertambakan (bandeng dan udang). Dengan demikian, potensi perikanan Kabupaten Polewali Mandar (laut maupun tambak) sangat besar. Data dari dinas terkait di Polewali Mandar menunjukkan bahwa pada tahun 2004 tercatat 23.491,7 ton yang terdiri dari 20.456,3 ton produksi perikanan laut dan 3.035,3 ton perikanan darat. Produksi perikanan ini mengalami peningkatan dari 1.501 unit menjadi 1.513 unit, yaitu masing-masing perahu/kapal penangkap ikan tak bermotor bertambah 4 unit, motor tempel bertambah 6 unit dan kapal motor bertambah 2 unit, sehingga secara keseluruhan bertambah 12 unit.
Disekitar industri, komoditas andalan Kabupaten Polewali Mandar adalah minyak goreng, sutera, kapal rakyat, rotan polis dan alsintan.
Pada tahun 2004 jumlah perusahaan industri kecil yang tercatat di Polewali Mandar mencapai 6.156 industri dengan jumlah tenaga kerja yang terserap sebanyak 12.599 orang. Hal ini mengalami peningkatan dibanding tahun 2003, di mana tercatat sebanyak 6.130 industri dengan tenaga kerja 12.546 orang. Sedangkan nilai investasi dan nilai produksi industri kecil juga meningkat. Nilai investasi pada tahun 2003 sebesar Rp. 550,- menjadi Rp. 14.963.050,- pada tahun 2004, atau meningkat sekitar 0,8 %. Sedangkan untuk nilai produksi pada tahun 2003 sebesar Rp. 65.001.401,- menjadi Rp. 77.818.600,- pada tahun 2004, atau menungkat sebesar 19,7%.
Komoditas pertambangan andalan Kabupaten Polewali Mandar terdiri dari tambang galian golongan C, yaitu tembaga, biji besi, granit, sienit, mika, lempung, pasir kuarsa dan zeolit.
Jumlah perusahaan yang memperoleh Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) selama tahun 2004 sebanyak 158 perusahaan perdagangan kecil, 5 perdagangan menengah dan 3 perdagangan besar. Jumlah ini meningkat sebesar 12,86% dibanding tahun2003 yang hanya sejumlah 140 perusahaan. Sedangkan jumlah perusahaan yang memperoleh Tanda Daftar Perusahaan (TDP) (sesuai dengan UU No.3 Tahun 1982) selama tahun 2004 terdapat 253 perusahaan. Jumlah ini meningkat sekitar 24,02% dibanding tahun sebelumnya yang hanya 204 perusahaan.
Adapun jumlah koperasi pada tahun 2004 sebanyak 161 unit yang terdiri dari 18 unit koperasi KUD dan 143 unit koperasi non KUD.
Pada sektor pariwisata, Polewali Mandar juga memiliki potensi yang besar dibandingkan daerah lainnya di Sulawesi Barat. Di antara potensi itu adalah wisata bahari, wisata alam, wisata budaya dan kerajinan yang tersebar di beberapa kecamatan. Adapun objek wisata wisata tersebut adalah:
Wisata bahari ini terdiri dari pulau Karamasang, Pulau Tangnga (Pulau Salama), Pulau Gusung Toraja di Kecamatan Binuang dan Pantai Palippis di Kecamatan Balanipa. Pulau-pulau itu semakin diperindah dengan lopi sandeq atau aktivitas nelayan Mandar yang terkenal sebagai pelaut ulung.
Salah satu warisan kebudayaan bahari Mandar adalah lopi sandeq. Bentuknya yang mungil menjadikan perahu ini lincah di samudera. Lopi sandeq terdiri dari anasir perahu, antara lain tambera, sobal, guling, pallayarang, palatto, tadiq, petaq dan sebagainya. Oleh nelayan, perahu ini kerap digunakan sebagai alat transportasi antar pulau, mencari ikan atau motangnga (berburu telur ikan terbang). Bahkan untuk memeriahkan perayaan Hari Kemerdekaan RI, setiap tahun diadakan Sandeq Race yang diikuti berbagai kalangan di Sulawesi hingga mancanegara. Tak terhitung jumlah peneliti yang tertarik dan telah melakukan riset tentang sandeq dan tradisi bahari Mandar.
Letaknya tepat berada di Kota Polewali, Ibu kota Kabupaten Polewali Mandar. Dahulu Pelabuhan Bahari sangat ramai kapal pelayaran antar pulau untuk mengangkut hasil bumi dari Polewali Mandar, seperti kopra dan beras. Pada malam hari pantai Bahari sangat ramai dikunjungi oleh wisatawan domestik yang terutama yang berasal dari beberapa Kabupaten/Kota yang ada di sekitarnya, antara lain dari Kabupaten Majene, Kabupaten Pinrang dan Kota Parepare. Di tempat ini pengunjung disuguhi dengan wisata kuliner dengan berbagai pilihan.
Wisata alam ini terdiri dari air terjun Indoranuang, permandian Limbong Sitodo di Kecamatan Anreapi, permandian Biru di Kecamatan Binuang dan objek tirta bendungan pengairan Sekka-Sekka di Kecamatan Mapilli yg perbatasan dengan kecamatan Luyo.
Air terjun Indorannuang dan permandian Limbong Sitodo berada di lokasi yang sama. Indorannuang merupakan sumber air yang tak pernah kering bagi permandian Limbong Sitodo, sekaligus hulu sungai yang sama walau berada di tempat yang berbeda.
Permandian alam ini terletak di Desa Kurrak kecamatan Tapango. Karena didukung alamnya yang asri dan sejuk permandian alam ini sangat menarik untuk dikunjungi terutama bagi mereka yang ingin menikmati hawa pegunungan. Jarak tempuh dari kota Polewali sekitar satu setengah jam melalui Wonomulyo, Pelitakan Tapango, Riso dan Kalimbua. Jarak tempuh yang terbilang dekat dari kota Polewali karena jalan menuju permandian telah dirintis oleh Pemerintah Daerah yang dapat dilalui kendaraan roda dua dan roda empat.
Permandian alam ini terletak di Kanang, Desa Batetangnga kecamatan Binuang. Hanya membutuhkan waktu sekitar 10 menit dari pusat kota Polewali yang berjarak 11 Km dari lokasi ini,permandian ini merupakan permandian yang cukup terkenal akan buah-buahannya seperti Langsat, durian, dan Rambutan.
Objek wisata Bendungan Sekka-Sekka merupakan objek wisata yang sangat indah dengan pemandangan yang asri dan cuaca yang sejuk. Objek ini mempunyai fungsi ganda di mana selain sebagai objek wisata sekaligus difungsikan pula sebagai sarana air bersih di Kabupaten Polewali Mandar.
Objek lain yang juga menarik adalah burung Mandar yang dibanggakan oleh masyarakat Mandar. Burung ini mempunyai deskripsi sebagai berikut:
Sebagai salah satu pilar kebudayaan Mandar, kesenian mandar yang merupakan unsur kebudayaan yang biasa diselengarakan dalam kegiatan perkawinan (mappakaweng) atau khataman Al-Qur’an (mappatammaq). Kesenian itu antara lain Tari Pattuqduq, Pakkacaping (menggunakan kecapi), Parrawana (menggunakan rebana/tambur), Orkes Toriolo (kelompok kesenian atau band), Passayang-sayang (sastra lisan/berbalas syair), Kalindaqdaq (syair lisan/tertulis berisi petuah) dan Saeyang pattuqduq (kuda menari mengikuti irama).
Kesenian yang paling dinantikan adalah saeyang pattuqduq. Saeyang pattuqduq oleh masyarakat Mandar diselenggarakan dalam rangkaian kegiatan khataman Al-Qur’an (mappatammaq), khitanan (massunnaq), maulid Nabi (mamunuq), perkawinan (tokaweng) atau memeriahkan acara syukuran.
Saeyang pattuqduq ditunggangi oleh gadis-gadis cantik dan diiringi dengan irama tabuhan rebana sambil berkeliling kampung. Sementara itu sekelompok orang saling berbalas pantun dalam bahasa Mandar di depan kuda menari tersebut.
Pada aspek kerajinan (handycraft) Polewali Mandar sesungguhnya sangat potensial, sehingga sangat perlu untuk dikembangkan. Di antara kerajinan yang dapat diandalkan adalah sarung sutera Mandar (lipaq saqbe), anyaman, sulaman dan cindera mata kerang-kerangan.
Sutera Mandar ditenun tanpa menggunakan mesin. Hingga sekarang kerajinan tradisional ini digalakkan dibeberapa kecamatan pesisir pantai. Sutera Mandar sangat cocok dijadikan sebagai cindera mata bagi yang mengunjungi Polewali Mandar. Selain awet sarung ini juga tidak luntur.
Salah satu kekhasan suatu daerah adalah makanan. Alam dan iklim turut membentuk terciptanya berbagai macam dan jenis makanan, sehingga di mana-mana kita sering menemukan variasi makanan dari bahan yang sama.
Khusus di Polewali Mandar, sebagaimana juga diwilayah Mandar lainnya, golla kambu, loka anjoroi atau bau peapi adalah sedikit di antara sekian jenis makanan tradisional yang masyhur dan menjadi ikon Polewali Mandar di bidang makanan.
Dari tiga jenis makanan tersebut, baru golla kambu yang dikelola dan dikembangkan, baik pada cita rasa maupun kemasan. Makanan khas ini terbuat dari gula aren yang dicampur beras ketan dan diberi parutan kelapa. Dengan rasanya yang manis, membuat makanan ini sangat enak dinikmati untuk sarapan. Dengan kekhasan itulah, golla kambu dikemas dan dijajakan di pasar-pasar atau dideretan kios golla kambu di depan Kantor Kecamatan Campalagian. Ditempat ini, kendaraan roda empat atau roda dua yang melintas biasanya singgah untuk menyempatkan membeli oleh-oleh golla kambu.
Adapun loka anjoroi (pisang yang disantan) dan bau peapi (ikan yang dimasak dengan bumbu-bumbu ala Mandar) dapat dinikmati hangat-hangat saat rekreasi atau suasana santai.
Jalan merupakan prasarana angkutan darat yang sangat penting untuk memperlancar kegiatan perekonomian. Sarana jalan sangat memengaruhi pertumbuhan ekonomi suatu daerah. Melalui jalan, mobilitas penduduk dapat difasilitasi sehingga roda ekonomi (arus barang dan jasa) juga turut lancar.
Panjang jalan yang membelah daratan Kabupaten Polewali Mandar pada tahun 2004 sepanjang 1.266,1 km. jumlah ini mengalami peningkatan sepanjang 151,1 km dibandingkan tahun sebelumnya. Sedangkan jumlah kendaraan bermotor di daerah ini pada tahun 2004 mencapai 13.910 unit atau meningkat sebesar 26% dibanding tahun 2003 yang hanya sebanyak 11.006 unit.
Kendaraan bermotor di Polewali Mandar terdiri dari 386 unit mobil penumpang, 525 unit mobil truk, 1.131 unit bus dan 11.868 unit motor.
Dinas Perhubungan mencatat bahwa kunjungan kapal di Kabupaten Polewali Mandar sepanjang tahun 2004 sebanyak 622 kunjungan yang semuanya merupakan pelayaran rakyat. Angka ini mengalami penurunan dibanding tahun 2003 yang mencapai 651 ton. Pada pelayaran rakyat tahun 2004, jumlah bongkar barang mencapai 13.248 ton. Jumlah ini meningkat sebesar 9.555 ton atau 258% dibanding tahun 2003 yang hanya sebesar 3.693 ton. Sementara jumlah muat barang pada tahun 2004 yang sebesar 277 mengalami penurunan sebesar 371 ton atau 57% dibandingkan tahun 2003 sebesar 648 ton.
Polewali Mandar memiliki sejumlah kekhasan, seperti kekayaan alam dan budaya. Kekayaan Polewali Mandar itu oleh penduduknya telah diolah sedemikian rupa dan menghasilkan berbagai hasil bumi dan karya-karya kebudayaan.
Alam Polewali Mandar sangat cocok untuk pembudidayaan beraneka ragam spesies anggrek, seperti Anggrek Vonda Mugil (Vonda cilebeca), Anggrek Jamrud (Dorn robium macokillum), Anggrek Kalajengking, Anggrek Tanah dan sebagainya.
Kesuburan tanah Polewali Mandar sangat kondusif bagi berkembangnya berbagai jenis dan spesies fauna, seperti rusa, anoa (tokata), kerbau belang, monyet hutan dan berbagai jenis merpati hitam.
Sarung sutera (lipaq saqbe) yang ditenun dengan alat tradisional banyak diproduksi oleh masyarakat di kecamatan pesisir, seperti Tinambung, Balanipa dan Campalagian.
Acara dan Pelatihan di KAB. POLEWALI MANDAR,SULAWESI BARAT
Kesempatan Belajar dan Networking untuk Implementasi ISO 22301 Business Continuity Management Systems (BCMS)
Tingkatkan kompetensi dan keamanan di tempat kerja dengan sertifikasi K3 resmi dari Kementerian Ketenagakerjaan RI.
Ahli K3 Umum
Program sertifikasi profesional untuk ahli keselamatan dan kesehatan kerja dengan standar Kemnaker RI
Lihat DetailPetugas K3 Listrik
Pelatihan khusus untuk petugas yang menangani instalasi dan keamanan listrik di lingkungan kerja
Lihat DetailTKBT Tingkat II
Pelatihan untuk tenaga kerja bangunan tinggi dengan sertifikasi resmi Kementerian Ketenagakerjaan RI
Lihat DetailTKPK Tingkat II
Program khusus untuk tenaga kerja pada ketinggian dengan standar keselamatan internasional
Lihat DetailK3 Teknisi Lift
Pelatihan teknisi perawatan dan perbaikan lift sesuai standar keselamatan nasional
Lihat DetailOperator Lift
Program sertifikasi khusus untuk operator lift dengan standar keselamatan Kemnaker RI
Lihat DetailOperator Forklift
Pelatihan intensif untuk operator forklift dilengkapi dengan praktek langsung dan sertifikasi
Lihat DetailOperator Boomlift, Manlift, Scissorlift
Program sertifikasi untuk operator peralatan ketinggian dengan standar keselamatan terkini
Lihat DetailOperator Crane
Pelatihan komprehensif untuk operator crane dengan fokus pada keselamatan dan efisiensi
Lihat DetailRigger/Juru Ikat
Program khusus untuk tenaga juru ikat dengan penekanan pada teknik pengikatan yang aman
Lihat DetailPetugas P3K
Pelatihan pertolongan pertama pada kecelakaan kerja dengan sertifikasi resmi Kemnaker RI
Lihat DetailAhli Muda Lingkungan Kerja
Program sertifikasi untuk spesialis lingkungan kerja dengan standar nasional
Lihat DetailArtikel Lainnya Terkait
ISOCenter.id juga melayani Sertifikasi ISO 22301 Business Continuity Management Systems (BCMS) di:
-
KAB. REJANG LEBONG,BENGKULU
-
KAB. BENER MERIAH,ACEH
-
KAB. HUMBANG HASUNDUTAN,SUMATERA UTARA
-
KOTA SURAKARTA,JAWA TENGAH
-
KOTA BEKASI,JAWA BARAT
-
KAB. PEGUNUNGAN BINTANG,PAPUA
-
KAB. BONE,SULAWESI SELATAN
-
KAB. SINJAI,SULAWESI SELATAN
-
KAB. KONAWE KEPULAUAN,SULAWESI TENGGARA
-
KAB. TUBAN,JAWA TIMUR
-
KAB. BONDOWOSO,JAWA TIMUR
-
KAB. NATUNA,KEPULAUAN RIAU
-
KOTA PASURUAN,JAWA TIMUR
-
KAB. MAROS,SULAWESI SELATAN
-
KAB. SERUYAN,KALIMANTAN TENGAH
-
KOTA ADM. JAKARTA SELATAN,DKI JAKARTA
-
KAB. BARRU,SULAWESI SELATAN
-
Kabupaten Nabire,Papua Tengah
-
KAB. TIMOR TENGAH UTARA,NUSA TENGGARA TIMUR
-
KAB. DOMPU,NUSA TENGGARA BARAT
-
KAB. BULUKUMBA,SULAWESI SELATAN
-
KAB. GOWA,SULAWESI SELATAN
-
KOTA PARIAMAN,SUMATERA BARAT
-
KOTA MANADO,SULAWESI UTARA
-
KAB. BANYUASIN,SUMATERA SELATAN
-
KAB. SOPPENG,SULAWESI SELATAN
-
KAB. BOGOR,JAWA BARAT
-
KOTA MEDAN,SUMATERA UTARA
-
KOTA TERNATE,MALUKU UTARA
-
KAB. LINGGA,KEPULAUAN RIAU