ISO 37001 Sistem Manajemen Anti-Penyuapan KAB. KOLAKA UTARA,SULAWESI TENGGARA

Sertifikasi ISO 37001 Sistem Manajemen Anti-Penyuapan KAB. KOLAKA UTARA,SULAWESI TENGGARA

Tingkatkan Kualitas, Efisiensi, dan Daya Saing Bisnis Anda di KAB. KOLAKA UTARA,SULAWESI TENGGARA

ISO 37001 Sistem Manajemen Anti-Penyuapan di KAB. KOLAKA UTARA,SULAWESI TENGGARA

Tingkatkan Standar Bisnis Anda di KAB. KOLAKA UTARA,SULAWESI TENGGARA

Tingkat Keberhasilan

98.5%

Implementasi sukses

Bisnis Tersertifikasi

500+

di KAB. KOLAKA UTARA,SULAWESI TENGGARA

Peningkatan ROI

32%

rata-rata setelah sertifikasi

Mengapa ISO 37001 Penting di KAB. KOLAKA UTARA,SULAWESI TENGGARA?

Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat di KAB. KOLAKA UTARA,SULAWESI TENGGARA, sertifikasi ISO 37001 menjadi pembeda krusial yang menunjukkan komitmen Anda terhadap kualitas. Bisnis dengan sertifikasi ini terbukti mendapatkan kepercayaan lebih tinggi dari konsumen dan mitra.

Dengan standar internasional ISO 37001, perusahaan Anda akan bergabung dengan jaringan elit bisnis berkualitas di KAB. KOLAKA UTARA,SULAWESI TENGGARA yang telah mengalami peningkatan efisiensi operasional hingga 40% dan penurunan biaya produksi sebesar 25%.

Sertifikasi ISO 37001 Sistem Manajemen Anti-Penyuapan di KAB. KOLAKA UTARA,SULAWESI TENGGARA

Keunggulan Kompetitif dengan ISO 37001

Sertifikasi ISO 37001 membuka pintu peluang baru di pasar KAB. KOLAKA UTARA,SULAWESI TENGGARA dan global. Data menunjukkan 78% konsumen lebih memilih produk dan layanan dari perusahaan bersertifikat ISO, memberikan keunggulan signifikan dibanding kompetitor.

Jangan tertinggal dari tren bisnis terkini di KAB. KOLAKA UTARA,SULAWESI TENGGARA. Perusahaan dengan sertifikasi ISO 37001 rata-rata mengalami pertumbuhan pendapatan 27% lebih tinggi dalam dua tahun pertama setelah implementasi.

Dapatkan Konsultasi Gratis

Bergabunglah dengan 500+ bisnis sukses di KAB. KOLAKA UTARA,SULAWESI TENGGARA dengan sertifikasi ISO 37001

Sertifikasi ISO 37001 di KAB. KOLAKA UTARA,SULAWESI TENGGARA

Tingkatkan kredibilitas bisnis Anda dan perluas peluang pasar dengan sertifikasi ISO resmi. Konsultasi GRATIS oleh tenaga ahli berpengalaman!


Cut Hanti, S.Kom
Konsultasi di Whatsapp

Novitasari, SM
Konsultasi di Whatsapp

Berbagai Tender di KAB. KOLAKA UTARA,SULAWESI TENGGARA

Cek beberapa tender yang membutuhkan ISO 37001 Sistem Manajemen Anti-Penyuapan oleh Bisnis di KAB. KOLAKA UTARA,SULAWESI TENGGARA

Sertifikasi ISO 37001 di KAB. KOLAKA UTARA,SULAWESI TENGGARA

Tingkatkan kredibilitas bisnis Anda dan perluas peluang pasar dengan sertifikasi ISO resmi. Konsultasi GRATIS oleh tenaga ahli berpengalaman!


Cut Hanti, S.Kom
Konsultasi di Whatsapp

Novitasari, SM
Konsultasi di Whatsapp

Industri Utama di KAB. KOLAKA UTARA,SULAWESI TENGGARA

Fokus Penerapan ISO 37001 Sistem Manajemen Anti-Penyuapan pada Sektor Bisnis Lokal

Sertifikasi ISO 37001 di KAB. KOLAKA UTARA,SULAWESI TENGGARA

Tingkatkan kredibilitas bisnis Anda dan perluas peluang pasar dengan sertifikasi ISO resmi. Konsultasi GRATIS oleh tenaga ahli berpengalaman!


Cut Hanti, S.Kom
Konsultasi di Whatsapp

Novitasari, SM
Konsultasi di Whatsapp

Manfaat ISO 37001 Sistem Manajemen Anti-Penyuapan

Tingkatkan standar bisnis Anda di KAB. KOLAKA UTARA,SULAWESI TENGGARA dengan sertifikasi ISO yang terbukti meningkatkan performa dan profitabilitas.

Akses Pasar Global

Buka pintu ke pasar internasional dan tender pemerintah. 86% bisnis di KAB. KOLAKA UTARA,SULAWESI TENGGARA melaporkan peningkatan akses ke pasar baru setelah sertifikasi.

Efisiensi Operasional

Optimalkan proses bisnis dan kurangi pemborosan. Perusahaan bersertifikat ISO 37001 rata-rata menghemat 28% biaya operasional tahunan.

Kepuasan Pelanggan

Tingkatkan loyalitas dan retensi pelanggan. Data menunjukkan peningkatan 37% dalam skor kepuasan pelanggan setelah implementasi standar ISO.

Kepatuhan Regulasi

Pastikan bisnis Anda selalu compliance dengan peraturan. 95% perusahaan bersertifikat melaporkan kemudahan signifikan dalam memenuhi persyaratan regulasi.

Reputasi Premium

Bangun citra brand terpercaya di KAB. KOLAKA UTARA,SULAWESI TENGGARA. 82% konsumen lokal lebih memilih perusahaan dengan sertifikasi ISO dibandingkan kompetitor.

Keunggulan Kompetitif

Ungguli kompetitor Anda. Perusahaan bersertifikasi ISO 37001 rata-rata memperoleh 31% lebih banyak kontrak baru dibanding sebelum sertifikasi.

Bergabunglah dengan 500+ bisnis sukses di KAB. KOLAKA UTARA,SULAWESI TENGGARA

Sertifikasi ISO 37001 di KAB. KOLAKA UTARA,SULAWESI TENGGARA

Tingkatkan kredibilitas bisnis Anda dan perluas peluang pasar dengan sertifikasi ISO resmi. Konsultasi GRATIS oleh tenaga ahli berpengalaman!


Cut Hanti, S.Kom
Konsultasi di Whatsapp

Novitasari, SM
Konsultasi di Whatsapp

Proses Sertifikasi ISO 37001 Sistem Manajemen Anti-Penyuapan di KAB. KOLAKA UTARA,SULAWESI TENGGARA

Raih sertifikasi ISO 37001 untuk meningkatkan kredibilitas dan daya saing bisnis Anda. Kami mendampingi Anda di setiap tahap dengan pendekatan yang efisien dan profesional.

Jadwalkan Konsultasi Gratis
1. Analisis GAP dan Persiapan

Tim konsultan kami melakukan analisis kesenjangan antara sistem manajemen yang ada dengan persyaratan ISO 37001. Kami membantu mempersiapkan dokumentasi yang diperlukan dan memberikan rekomendasi perbaikan.

2. Penyusunan Dokumen

Kami membantu menyusun kebijakan, prosedur, dan dokumen pendukung sesuai standar ISO 37001. Dokumen ini mencakup manual mutu, prosedur operasional standar, instruksi kerja, dan formulir yang diperlukan.

3. Pelatihan Karyawan

Kami menyelenggarakan pelatihan komprehensif untuk tim Anda agar memahami persyaratan ISO 37001 dan implementasinya dalam operasional sehari-hari. Pelatihan mencakup awareness, internal audit, dan interpretasi standar.

4. Implementasi Sistem

Dalam tahap ini, sistem manajemen ISO 37001 mulai diterapkan dalam operasional perusahaan. Kami memberikan pendampingan untuk memastikan implementasi berjalan dengan baik dan sesuai standar.

5. Audit Internal

Melakukan audit internal untuk mengevaluasi kesesuaian implementasi sistem manajemen dengan standar ISO 37001. Temuan audit akan digunakan untuk perbaikan sistem sebelum audit sertifikasi.

6. Audit Sertifikasi

Audit oleh badan sertifikasi terakreditasi yang terdiri dari dua tahap: audit kecukupan dokumentasi dan audit implementasi. Tim kami memberikan pendampingan penuh selama proses audit berlangsung.

7. Perolehan Sertifikat

Setelah berhasil melewati audit sertifikasi dan menyelesaikan semua tindakan perbaikan, perusahaan Anda akan menerima sertifikat ISO 37001 yang berlaku selama 3 tahun.

8. Surveillance Audit

Audit pengawasan dilakukan secara berkala (biasanya setiap tahun) untuk memastikan sistem manajemen tetap efektif dan sesuai dengan persyaratan ISO 37001.

Estimasi Waktu Proses Sertifikasi ISO 37001

Waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan sertifikasi tergantung pada kesiapan dan kompleksitas organisasi Anda.

Persiapan

1-2 bulan

Implementasi

2-4 bulan

Audit Internal

2-3 minggu

Sertifikasi

1-2 bulan

Mulai Perjalanan Sertifikasi ISO 37001 Anda di KAB. KOLAKA UTARA,SULAWESI TENGGARA Sekarang

Tim ahli kami siap membantu Anda mendapatkan sertifikasi dengan proses yang efisien dan terjangkau


Cut Hanti, S.Kom
Konsultasi di Whatsapp

Novitasari, SM
Konsultasi di Whatsapp

Dipercaya oleh perusahaan dan profesional di seluruh Indonesia

" Pelatihan ISO 37001 Sistem Manajemen Anti-Penyuapan KAB. KOLAKA UTARA,SULAWESI TENGGARA sangat aplikatif dan mudah dipahami oleh seluruh tim kami. "

" Kami berhasil meraih sertifikasi ISO 37001 Sistem Manajemen Anti-Penyuapan KAB. KOLAKA UTARA,SULAWESI TENGGARA berkat pendampingan profesional dari Isocenter.id. "

" Awareness training ISO 37001 Sistem Manajemen Anti-Penyuapan KAB. KOLAKA UTARA,SULAWESI TENGGARA membuka wawasan tim kami terhadap pentingnya sistem manajemen. "

" Isocenter.id memberikan pelayanan konsultasi ISO 37001 Sistem Manajemen Anti-Penyuapan KAB. KOLAKA UTARA,SULAWESI TENGGARA yang sangat responsif dan terpercaya. "

" Proses sertifikasi ISO 37001 Sistem Manajemen Anti-Penyuapan KAB. KOLAKA UTARA,SULAWESI TENGGARA kami berjalan lancar berkat bimbingan sistematis dari Isocenter.id. "

" Terima kasih Isocenter.id, pelatihan ISO 37001 Sistem Manajemen Anti-Penyuapan KAB. KOLAKA UTARA,SULAWESI TENGGARA membuat tim kami lebih kompeten. "

Tentang KAB. KOLAKA UTARA,SULAWESI TENGGARA

Dapatkan Layanan Jasa SIA/SILO/Suket K3 AlatISO 37001 Sistem Manajemen Anti-Penyuapan dan Riksa UjiISO 37001 Sistem Manajemen Anti-Penyuapan di KAB. KOLAKA UTARA,SULAWESI TENGGARA

Peta Layanan Jasa SIA/SILO/Suket K3 AlatISO 37001 Sistem Manajemen Anti-Penyuapan dan Riksa UjiISO 37001 Sistem Manajemen Anti-Penyuapan di KAB. KOLAKA UTARA,SULAWESI TENGGARA

Kecamatan di Wilayah KAB. KOLAKA UTARA,SULAWESI TENGGARA

  • Kecamatan Lasusua

  • Kecamatan Pakue

  • Kecamatan Batu Putih

  • Kecamatan Rante Angin

  • Kecamatan Kodeoha

  • Kecamatan Ngapa

  • Kecamatan Wawo

  • Kecamatan Lambai

  • Kecamatan Watunohu

  • Kecamatan Pakue Tengah

  • Kecamatan Pakue Utara

  • Kecamatan Porehu

  • Kecamatan Katoi

  • Kecamatan Tiwu

  • Kecamatan Tolala

Tentang KAB. KOLAKA UTARA,SULAWESI TENGGARA

Kabupaten Kolaka Utara adalah salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Tenggara, Indonesia dan beribu kota di Lasusua. Kabupaten ini merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Kolaka yang disahkan dengan UU Nomor 29 tahun 2003 tanggal 18 Desember 2003. Pada tahun 2020 penduduk Kolaka Utara berjumlah 139.319 jiwa. Bagian timur kabupaten ini dilewati oleh barisan pegunungan Mekongga dengan Gunung Mekongga merupakan puncak tertinggi di Sulawesi Tenggara.

Suku asli Kolaka Utara adalah Suku Tolaki yang berbahasa Tolaki dialek Mekongga. Masyarakat Kolaka Utara juga menyebut daerah mereka dengan Patowonua yang terdiri dari empat kelompok masyarakat yaitu Rahambuu, Wawaruo, Watunohu, dan Kodeoha.

Penduduk wilayah Kolaka pada tahap awal dikenal dengan nama “Tu Unenapo” yang merupakan penduduk mayoritas. Selain suku dengan populasi yang relative kecil seperti: To Laiwo dan To Aere yang hidup secara berkelompok berdasarkan etnisnya di wilayah kecamatan pakue, Lasusua, Mowewe, Uluiwoi, Ladongi, dan lambandia.

Suku bangsa tersebut tersebar di wilayah Kolaka melalui gerak persebaran suku-suku yang ada di Sulawesi bagian tengah dan timur yang berpusat di danau Matana, Mahalona dan towuti. Setelah beberapa lama bermukim di wilayah tersebut mereka berpencar ke wilayah Luwu, Mekongga (Kolaka Raya), Konawe, Poso dan Bungku.

Nenek moyang orang Kolaka kemudian membentuk perkampungan yang disebut Napoaha (Napo= Pusat Pemukiman; aha= Luas/ Besar), diantara pemukiman mereka terdapat Lalowa dan Andolaki. To Moronene dan To Laiwoi merupakan penduduk yang mula-mula mendiami daerah Unenapo (Kolaka) yang kelak menjadi wilayah Kerajaan Mekongga.

Di tahun 1906, orang belanda tiba didaerah ini. Saat itu seorang pimpinan (anakia) wafat. Si opsir belanda bertanya kepada warga perihal suku yang menghuni daerah itu. Seorang dari mereka menjawb; “dahomiano Ntawe” yang berarti ada anakia (bangsawan) yang wafat. Karenah salah persepsi, orang belanda itu kemudian mencatat bahwa suku yang menghuni daerah itu adalah Lantawe atau orang landawe. Kata ini dalam aksen Tolaki berubah menjadi landawe dan dikenal sampai hari ini. To Landawe artinya orang Landawe dari kata “tawe” yang berarti jasad orang yang meninggal (bahasa Tolaki).

Perkembangan selanjutnya, sebuah peristiwa menimpa wilayah ini, yakni gangguan dari seekor burung elang raksasa yang dalam bahasa Tolaki disebut Kongga Owose/ Konggaaha (Elang Raksasa). Ditengah penderitaan warga akibat gangguan burung elang raksasa itu, terjadi peristiwa ajaib. Tiba-tiba datang seorang lelaki yang tidak diketahui asal-usulnya. Lelaki itu menyebut dirinya Larumbalangi, orang banyak menyebutnya To Manuru atau Sangia Ndudu dalam bahasa Tolaki juga berarti titisan dewa.

Orang-orang lalu datang menyembah dan menghormati lelaki ini karena dipercaya memiliki kesaktian turunan dewa (Sangia). Kedatanganya di Unenapo dianggap suatu hal istimewa karenah telah diutus oleh Sangia Ombu Samena untuk melepaskan orang banyak dari malapetaka karena keganasan burung elang raksasa (Kongga Owose). Orang-orang kemudian menghadap dan menyampaikan keluh kesah tentang penderitaan mereka selama dalam gangguna Konggaaha.

Larumbalangi menerima permohonan para warga dan berjanji melepaskan rakyat dari penderitaan dan kesengsaraan Kongaaha. Larumbalangi pun meminta para warga untuk bersatu menghadapi upaya pemusnahan Konggaaha. Mereka disuruhnya mengambil bulu, sejenis bambu yang telah diruncingkan, dalam bahasa Tolaki disebut sungga. Selanjutnya Sungga ini dipancang diatas tanah di tempat yang diperkirakan mudah dilihat oleh konggaaha dari udara.

Ditempat pancangan Sungga, berdiri seorang Tamalaki yang bernama Tasahe sebagai umpan untuk menarik konggaaha. Menurut tradisi lisan, Konggaaha ini tinggal dipuncak gunung hutan rimba pada hulu sungai perbatasan Wundulako dengan ladongi, tak jauh dari lokasi Osambegolua dan Gua Watuwulaa. Sebab orang-orang selalu melihat Kongaaha datang dari arah itu. Tak lama setelah persiapan membunuh Konggaaha ini rampung, dari kejauhan terdengar suara menderu . Bunyi kepak sayap Konggaaha.

Mendengar hal itu, setiap laki-laki diminta bersiap menghadapi segala kemungkinan, masing-masing dengan senjata seadanya, seperti Karada (Tombak) dan Taawu (parang). Tak lama, Konggaaha pun melintas. Cahaya matahari terlindung olehnya dan membentuk bayangan besar di bawahnya. Larumbalangi berdiri dipuncak bukit Osumbegalua, siap memberi perintah kepada seluruh laki-laki untuk menyerbu Kongaaha.

Seorang tamalaki bernama Tasahea diperintahkan masuk ditengah-tengah diantara bambu runcing sebagai umpan Konggaaha. Larumbalangi mengorganisir warga untuk siap memberi perintah kepada segenap masyarakat, laki-laki dan perempuan. Anak-anak bersembunyi di Gua Watuwulaa.

Ketika Kongaaha melihat banyak orang dibawahnya, ia pun berputar dan melayang-layang, seperti mengira-ngrira mangsa mana yang akan disambarnya. Begitu melihat Tasaleha, Kongaaha dengan cepat turun menyambar. Bersamaan dengan itu Osungga yang dipancang di atas tanah berhasil menikam tubuhnya. Karenah merasa sakit, Kongaaha pun terbang melayang berkeliling di udara. Darah elang raksasa itu bercucuran. Menurut cerita, dimana darah burung Kongaaha itu bercucuran maka tanahnya menjadi merah seperti dipomalaa. Ketika tenaga Kongaaha makin berkurang, ia pun jatuh dan mati dihilir sungai dekat usambegalua yang kemudian dinamai Lamekongga.

Larumbalangi yang berhasil membunuh Kongaaha, kelak menjadi raja pertama di Kerajaan Mekongga pada abad XIII. Masyarakat mekongga menganggap bahwa Larumbalangi sebagai juru selamat yang telah menyelamatkan penduduk yang terancam maut oleh burung Konggaaha. Olehnya, setelah negeri ini mana dan Larumbalangi menjadi raja (anakia), mereka menamai kerajaanya Mekongga. Wilyah kerajaan ini, sekarang dikenal sebagai Kabupaten Kolaka dan Kolaka Utara.

Tradisi mekongga lantas mengunkapkan kalau Larumbalangi kemudian menghilang, tidak diketahui kepergianya. Namun ia meninggalkan keris (Otobo), Sembilan keeping emas murni, motia naga (mustika naga) dan bibit padi untuk dikembang biakkan oleh masyarakat mekongga.

Kabupaten Kolaka Utara mencakup wilayah daratan dan kepulauan yang memiliki daratan seluas 3.391 km2 dan wilayah perairan (laut) diperkirakan seluas ± 5.000 km2.

Secara geografis terletak memanjang dari utara ke selatan berada di antara 2.00° Lintang Selatan dan membentang dari Barat ke Timur di antara 122.045° – 124.060° Bujur Timur, berbatasan dengan:

Keadaan permukaan wilayah Kabupaten Kolaka Utara umumnya terdiri dari gunung dan bukit yang memanjang dari utara ke selatan. Di antara gunung dan bukit terbentang dataran-dataran yang merupakan daerah potensial untuk pengembangan sektor pertanian.

Kabupaten Kolaka Utara memiliki beberapa sungai yang tersebar pada 6 (enam) kecamatan. Sungai tersebut pada umumnya memiliki potensi yang dapat dijadikan sebagai sumber tenaga, kebutuhan industri, kebutuhan rumah tangga, dan kebutuhan irigasi serta pariwisata. Dipandang dari sudut oceanografi memiliki perairan (laut) yang sangat luas, yaitu diperkirakan mencapai lebih dari 5.000 km2. Perairan ini masih belum begitu dimanfaatkan secara optimal walaupun potensial untuk usaha perikanan.

Kabupaten Kolaka Utara mempunyai ketinggian umumnya di bawah 1.000 meter dari permukaan laut dan berada di sekitar daerah khatulistiwa maka daerah ini beriklim tropis. Suhu udara minimum sekitar 10 °C dan maksimum 31 °C atau rata-rata antara 24 °C - 28 °C.

Berikut adalah daftar Bupati Kolaka Utara secara definitif sejak tahun 2007 pasca pemekaran Kabupaten Kolaka Utara dari Kabupaten Kolaka.

Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Kolaka Utara sejak pembentukannya pada tahun 2003.

Kabupaten Kolaka Utara terdiri dari 15 kecamatan, 6 kelurahan dan 127 desa dengan luas wilayah 3.391,67 km² dan jumlah penduduk sebesar 134.771 jiwa (2017) dengan sebaran penduduk 40 jiwa/km².

Jumlah desa/kelurahan pada tahun 2005 yang sudah mencapai tingkat swasembada baru sebanyak 6 desa atau 7,41% dari 81 desa, sedangkan sisanya sebanyak 75 desa atau 92,59% merupakan desa swakarya.

Jumlah anggota DPRD Kabupaten Kolaka Utara sebanyak 20 orang terdiri dari Fraksi Golkar sebanyak 4 orang, PNBK sebanyak 3 orang, PAN sebanyak 3 orang, PPDK sebanyak 1 orang, PBB sebanyak 2 orang, PPP sebanyak 2 orang, PKS sebanyak 2 orang, PBR sebanyak 2 orang dan Partai Pelopor 1 orang.

Pada tahun 2003 jumlah penduduk Kabupaten Kolaka Utara telah berjumlah 96.573 jiwa. Tahun 2004 meningkat menjadi 99.077 jiwa atau naik menjadi 2,59%. Pada tahun 2005 naik menjadi 113.317 jiwa atau naik 14,37%, tersebar di berbagai daerah kecamatan, meliputi: Ranteangin 14,67%, Lasusua 17,67%, Kodeoha 14,29%, Ngapa 17,46%, Pakue 22,48% dan Batu Putih 13,43%.

Laju pertumbuhan penduduk menurut kecamatan pada kurun waktu 2003-2005 yang berada di atas 9,00% per tahun adalah Pakue sebesar 11,32% kemudan Ngapa sebesar 10,32%.

Kepadatan penduduk pada tahun 2005 adalah 33 jiwa setiap 1 km2 dari enam kecamatan, kecamatan yang memiliki kepadatan di atas 50 jiwa setiap 1 Km2 adalah Lasusua yaitu 54 jiwa dan Ngapa 79 jiwa. Untuk Kecamatan Ranteangin, Kodeoha, Pakue dan Batu Putih kepadatannya di bawah 50 jiwa setiap 1 km2.

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) menurut jenis kelamin pada tahun 2005 TPAK laki-laki jauh lebih tinggi yaitu 81,37% dan untuk perempuan 69,75%.

Jumlah penduduk usia kerja pada tahun 2005 sebesar 73.619. Dari jumlah penduduk usia kerja tersebut, sebanyak 55.634 orang (75,57%) merupakan angkatan kerja dan sisanya 18.328 orang (24.43%) merupakan bukan angkatan kerja. Dari jumlah penduduk angkatan kerja yang bekerja menyerap sebanyak 83,91%, sedangkan pencari kerja (pengangguran terbuka) sebanyak 16,09%.

Pada tahun 2004/2005 jumlah TK sebanyak 40 unit dan pada tahun 2005/2006 menjadi 46 unit atau meningkat 15%, kemudian guru meningkat 15%, yaitu dari 123 orang pada tahun 2004 menjadi 142 orang pada tahun 2005/2006 serta murid bertambah dari 1.221 orang pada tahun 2004/2005 menjadi 1.805 orang pada tahun 2005/2006 meningkat 47%.

Untuk SD tahun 2004/2005 berjumlah 78 unit, guru meningkat dari 464 orang pada tahun 2004/2005 menjadi 766 orang pada tahun 2005/2006 atau meningkat sebesar 65,08%. Sementara murid juga mengalami kenaikan dari 16.910 orang pada tahun 2004/2005 menjadi 17.571 orang pada tahun 2005/2006 atau meningkat 3,9%.

Untuk SMU tahun 2004/2005 berjumlah 3 unit. Guru menurun dari 73 orang tahun 2004/2005 menjadi 72 orang pada tahun 2005/2006 atau turun 1,36%. Sementara murid mengalami kenaikan dari 1.654 orang tahun 2004/2005 menjadi 1.714 orang tahun 2005/2006 atau meningkat 3,62%.

Tahun 2005 jumlah fasilitas kesehatan terdiri dari 7 unit Puskesmas, Puskesmas Pembantu 15 unit dan Puskesmas Plus 1 unit.

Tenaga kesehatan terdiri dari 14 orang dokter, apoteker 5 orang, perawat 65 orang, bidan 27 orang dan tenaga kesehatan lainnya 30 orang.

Pada tahun 2019 terdapat 329 unit tempat peribadatan yang terdiri dari 231 unit masjid, 97 unit mushola dan 1 buah gereja. Tahun 2010 jumlah penduduk Kabupaten Kolaka Utara 122.340 jiwa, di antaranya 119.759 jiwa (98,70%) pemeluk agama Islam, kemudian 1.267 jiwa (1,02%) pemeluk agama Kristen Protestan, 98 jiwa (0,08%) pemeluk agama Katolik dan pemeluk agama Hindu/Buddha 17 jiwa (0,02%) dan lainnya 199 jiwa.

Dari jenis tanaman bahan makanan, produksi paling besar pada tahun 2005 adalah produksi padi sawah sebesar 12.701 ton atau 78,51% dari total produksi dari jenis tanaman bahan makanan, diikuti padi ladang sebesar 1.313 ton atau 8,12% ubi kayu sebesar 928 ton atau 5,74%, ubi jalar 816 ton atau 5,04%. Dari seluruh jenis tanaman bahan makanan yang paling terkecil produksinya adalah kacang kedelai.

Pada tahun 2005 dari beberapa jenis produksi seluruh tanaman perkebunan rakyat, lima jenis perkebunan rakyat merupakan lima terbesar hasil produksinya, yaitu: coklat sebesar 55.978,38 ton atau 86,76% dari seluruh produksi tanaman perkebunan rakyat, kelapa sebesar 5.116,99 ton atau 7,93%, cengkih sebesar 2.706,65 ton atau 4,20%, kopi sebesar 286,33 ton atau 0,44%, jambu mete sebesar 187,61 ton atau 0,29%.

Dari luas hutan 2005 seluas 257.434,29 ha, kecamatan yang memiliki hutan terluas adalah Kecamatan Batu Putih seluas 104.4247,29 ha atau 40,56% dan luas hutan terendah adalah Kecamatan Ngapa seluas 9.976,47 ha atau 3,88%.

Jenis populasi ternak yang dikembangkan terdiri dari ternak besar, ternak kecil dan ternak unggas. Untuk ternak besar meliputi sapi, kerbau dan kuda, sedangkan ternak kecil adalah kambing, domba dan ternak unggas meliputi ayam kampung dan ayam ras serta itik.

Pada tahun 2005 produksi ikan tercatat sebesar 6.938,2 ton terdiri dari produksi ikan laut 5.737,0 ton dan produksi ikan darat 1.201,2 ton dengan produksi ikan tertinggi berada di Kecamatan Pakue sebesar 2.361,3 ton.

Pada tahun 2005 jumlah perusahaan industri Logam, yaitu 35 perusahaan dengan tenaga kerja sebanyak 175 orang dan industri aneka berjumah 99 buah dengan tenaga kerja 297 orang.

Sarana penunjang kepariwisataan berupa hotel pada tahun 2005 mengalami kenaikan, yaitu sebanyak 11 buah atau naik 57,14% dibandingkan tahun 2004 dan 2003 yang hanya ada 7 buah hotel. Pada tahun 2005 jumlah kamar hotel sebanyak 97 kamar dan untuk tempat tidur sebanyak 119 unit.

Dalam kegiatan perdagangan antar pulau, barang-barang yang diperdagangkan terdiri dari barang-barang hasil pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan.

Pada tahun 2004 volume perdagangan sebesar 8.267.392,50 ton yang terdiri dari hasil pertanian sebesar 24.575,00 ton atau 0,30% dari total volume perdagangan Kolaka Utara, hasil perkebunan sebesar 8.015.243,00 ton atau 96,95%, hasil hutan sebesar 227.090,00 ton atau 2,75% dan hasil perikanan sebesar 484,50 ton atau 0,01% dengan nilai perdagangan sebesar Rp. 2.135.044,-

Daerah pelabuhan tujuan seluruhnya ada di Ujung Pandang dengan volume 8.267.392,50 ton dengan nilai perdagangan sebesar Rp. 2.135.045,- pada tahun 2004.

Acara dan Pelatihan di KAB. KOLAKA UTARA,SULAWESI TENGGARA

Kesempatan Belajar dan Networking untuk Implementasi ISO 37001 Sistem Manajemen Anti-Penyuapan

Tingkatkan kompetensi dan keamanan di tempat kerja dengan sertifikasi K3 resmi dari Kementerian Ketenagakerjaan RI.

Ahli K3 Umum

Program sertifikasi profesional untuk ahli keselamatan dan kesehatan kerja dengan standar Kemnaker RI

Lihat Detail
Petugas K3 Listrik

Pelatihan khusus untuk petugas yang menangani instalasi dan keamanan listrik di lingkungan kerja

Lihat Detail
TKBT Tingkat II

Pelatihan untuk tenaga kerja bangunan tinggi dengan sertifikasi resmi Kementerian Ketenagakerjaan RI

Lihat Detail
TKPK Tingkat II

Program khusus untuk tenaga kerja pada ketinggian dengan standar keselamatan internasional

Lihat Detail
K3 Teknisi Lift

Pelatihan teknisi perawatan dan perbaikan lift sesuai standar keselamatan nasional

Lihat Detail
Operator Lift

Program sertifikasi khusus untuk operator lift dengan standar keselamatan Kemnaker RI

Lihat Detail
Operator Forklift

Pelatihan intensif untuk operator forklift dilengkapi dengan praktek langsung dan sertifikasi

Lihat Detail
Operator Boomlift, Manlift, Scissorlift

Program sertifikasi untuk operator peralatan ketinggian dengan standar keselamatan terkini

Lihat Detail
Operator Crane

Pelatihan komprehensif untuk operator crane dengan fokus pada keselamatan dan efisiensi

Lihat Detail
Rigger/Juru Ikat

Program khusus untuk tenaga juru ikat dengan penekanan pada teknik pengikatan yang aman

Lihat Detail
Petugas P3K

Pelatihan pertolongan pertama pada kecelakaan kerja dengan sertifikasi resmi Kemnaker RI

Lihat Detail
Ahli Muda Lingkungan Kerja

Program sertifikasi untuk spesialis lingkungan kerja dengan standar nasional

Lihat Detail

Artikel Lainnya Terkait