How can we help?

Bagaimana memastikan pengembangan berkelanjutan setelah mendapatkan sertifikasi ISO?

Image Description
Khotima
  • 11 November 2025, 07:12
  • Updated
Pengembangan berkelanjutan setelah sertifikasi ISO dapat dicapai dengan melakukan tinjauan berkala, menerapkan perbaikan terus-menerus (continuous improvement), serta memperbarui kebijakan dan prosedur sesuai dengan perubahan bisnis dan regulasi. Keterlibatan karyawan dan pemantauan tren industri juga berperan penting.
Was this article helpful?

93 out of 132 found this helpful

ISO 14001 berfokus pada manajemen lingkungan dalam operasional perusahaan, sedangkan ESG mencakup aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola secara lebih luas. Untuk mengintegrasikan keduanya, perusahaan dapat menggunakan data dari sistem manajemen lingkungan ISO 14001 sebagai dasar dalam pelaporan ESG. Langkah-langkah seperti analisis dampak lingkungan, pengelolaan emisi karbon, dan efisiensi energi dapat diselaraskan dengan kebijakan ESG untuk menunjukkan komitmen perusahaan terhadap keberlanjutan.
ISO 22000 adalah standar internasional untuk manajemen keamanan pangan, sementara GFSI adalah inisiatif yang mengakui berbagai skema sertifikasi pangan seperti BRC, FSSC 22000, dan SQF. Perbedaan utamanya adalah bahwa ISO 22000 berfokus pada pendekatan sistematis untuk keamanan pangan, sedangkan GFSI menetapkan benchmarking untuk berbagai standar yang digunakan dalam industri pangan global.
Audit internal ISO 27001 dilakukan oleh tim internal organisasi untuk menilai apakah sistem manajemen keamanan informasi (ISMS) telah diimplementasikan dengan baik. Audit eksternal, sebaliknya, dilakukan oleh badan sertifikasi independen untuk menilai apakah perusahaan memenuhi standar ISO 27001. Perbedaan utama adalah bahwa audit eksternal menghasilkan sertifikasi, sementara audit internal lebih fokus pada peningkatan berkelanjutan sebelum audit eksternal dilakukan.
Tantangan dalam pelaksanaan tindakan korektif meliputi kurangnya sumber daya, ketidaksepakatan mengenai akar penyebab masalah, serta lambatnya implementasi perubahan. Untuk mengatasi hal ini, organisasi harus menggunakan metode analisis akar penyebab seperti 5 Whys atau Fishbone Diagram, serta memastikan ada tanggung jawab yang jelas dalam menindaklanjuti temuan audit.
ISO 22000 menetapkan persyaratan sistem manajemen keamanan pangan untuk memastikan produk pangan aman dikonsumsi. Implementasi sering menghadapi kendala dalam pengendalian pemasok, audit rantai pasok, dan kepatuhan terhadap regulasi nasional. Dibandingkan dengan HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Points), ISO 22000 lebih komprehensif karena mencakup aspek manajemen dan komunikasi risiko di seluruh rantai pasokan.
Surat Ijin Alat & Operator

Pastikan alat dan operator di perusahaan Anda berizin resmi!

Bantu perusahaan Anda memenuhi standar K3 dengan pengurusan Surat Ijin Alat (SIA) dan Surat Ijin Operator (SIO) secara profesional. Serahkan pada tim ahli kami—cepat, legal, dan tanpa ribet.

Dapatkan pendampingan profesional dalam pengurusan SKK dan SBU Konstruksi. Proses cepat, transparan, dan sesuai peraturan yang berlaku.