How can we help?

Bagaimana cara mengelola risiko keamanan informasi dalam ISO 27001?

Image Description
Novitasari
  • 26 September 2025, 12:59
  • Updated
Dalam ISO 27001, risiko keamanan informasi dapat dikelola melalui pendekatan berbasis risiko yang mencakup identifikasi ancaman, analisis dampak, serta penerapan kontrol keamanan yang sesuai. Organisasi harus menerapkan kebijakan akses yang ketat, enkripsi data, serta melakukan uji penetrasi sistem secara berkala untuk mengurangi risiko kebocoran informasi.
Was this article helpful?

93 out of 132 found this helpful

Faktor utama dalam pengembangan sistem manajemen mutu ISO 9001 meliputi komitmen manajemen, keterlibatan karyawan, pemantauan kinerja berbasis data, serta evaluasi berkelanjutan terhadap proses bisnis. Organisasi harus menetapkan kebijakan mutu yang selaras dengan visi strategis untuk memastikan sistem berjalan efektif.
Audit internal dalam ISO 27001 dilakukan oleh tim internal organisasi untuk menilai kesesuaian sistem manajemen keamanan informasi dengan persyaratan standar. Sementara itu, audit eksternal dilakukan oleh lembaga sertifikasi independen untuk mengevaluasi apakah organisasi memenuhi persyaratan ISO 27001 sebelum diberikan sertifikat. Audit internal bersifat persiapan, sedangkan audit eksternal menentukan apakah organisasi dapat disertifikasi atau tidak.
Menentukan ruang lingkup sistem manajemen ISO harus mempertimbangkan faktor seperti produk, layanan, lokasi operasional, dan batasan proses yang akan disertifikasi. Organisasi juga perlu memahami persyaratan standar yang relevan dan memastikan bahwa ruang lingkup mencakup semua elemen yang diperlukan untuk memenuhi kriteria sertifikasi.
Mengintegrasikan ISO 9001 dan ISO 14001 dapat dilakukan dengan menyelaraskan kebijakan mutu dan lingkungan, menyederhanakan dokumentasi yang digunakan bersama, serta mengkoordinasikan audit internal untuk kedua standar. Hal ini dapat mengurangi redundansi dalam proses operasional dan meningkatkan efisiensi perusahaan.
ISO 26000 memberikan panduan bagi organisasi dalam mengadopsi praktik bisnis yang bertanggung jawab secara sosial, termasuk etika bisnis, hak asasi manusia, dan lingkungan. Tantangan dalam implementasi termasuk kesulitan mengukur dampak sosial dan keterlibatan pemangku kepentingan. Dibandingkan dengan GRI (Global Reporting Initiative), ISO 26000 tidak untuk sertifikasi, tetapi lebih sebagai panduan pengembangan kebijakan CSR.
Getting started
Surat Ijin Alat & Operator

Pastikan alat dan operator di perusahaan Anda berizin resmi!

Bantu perusahaan Anda memenuhi standar K3 dengan pengurusan Surat Ijin Alat (SIA) dan Surat Ijin Operator (SIO) secara profesional. Serahkan pada tim ahli kami—cepat, legal, dan tanpa ribet.


Cut Hanti, S.Kom
Konsultasi di Whatsapp

Novitasari, SM
Konsultasi di Whatsapp