How can we help?

Mengapa perencanaan dalam ISO 22000 sangat penting untuk memastikan keamanan pangan?

Image Description
Novitasari
  • 02 September 2025, 13:27
  • Updated
ISO 22000 mengharuskan organisasi untuk melakukan perencanaan yang matang dalam mengidentifikasi bahaya dan menetapkan langkah pengendalian keamanan pangan. Ini termasuk analisis bahaya, evaluasi titik kontrol kritis (CCP), serta mitigasi risiko di seluruh rantai pasokan makanan. Dengan perencanaan yang baik, risiko kontaminasi dapat dicegah secara efektif, memastikan produk aman untuk dikonsumsi.
Was this article helpful?

93 out of 132 found this helpful

Tantangan terbesar dalam implementasi ISO 22000 di industri makanan dan minuman adalah memastikan seluruh rantai pasokan mematuhi standar keamanan pangan yang sama. Selain itu, perubahan regulasi pemerintah yang sering terjadi dan variasi standar keamanan pangan di berbagai negara dapat menyulitkan harmonisasi sistem. Perusahaan harus memiliki mekanisme pemantauan ketertelusuran yang kuat untuk mengatasi tantangan ini.
Transisi dari OHSAS 18001 ke ISO 45001 memerlukan perubahan pendekatan dari kepatuhan terhadap regulasi menjadi manajemen risiko berbasis proses. Tantangan utama meliputi perlunya partisipasi pekerja dalam proses pengambilan keputusan, dokumentasi yang lebih terstruktur, serta integrasi dengan sistem manajemen lainnya. Organisasi harus melakukan analisis kesenjangan dan menyusun rencana transisi yang mencakup pelatihan dan komunikasi perubahan kepada seluruh karyawan.
Pengembangan sistem manajemen ISO dapat meningkatkan daya saing perusahaan dengan menciptakan standar operasional yang lebih efisien, meningkatkan kredibilitas di pasar global, serta memastikan kepatuhan terhadap regulasi. Selain itu, inovasi dalam sistem manajemen dapat memberikan keunggulan strategis dalam menghadapi persaingan industri yang ketat.
Efektivitas program anti-penyuapan dalam ISO 37001 dapat dipastikan melalui penerapan kebijakan transparansi, mekanisme pelaporan anonim (whistleblowing), serta audit internal yang ketat. Organisasi juga harus melibatkan seluruh tingkat manajemen dalam menerapkan budaya anti-penyuapan untuk meminimalkan risiko kepatuhan.
Jika organisasi gagal dalam audit sertifikasi ISO 14001, langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi penyebab kegagalan dengan melakukan analisis akar masalah (root cause analysis). Kemudian, organisasi harus membuat rencana perbaikan, melatih kembali karyawan sesuai dengan persyaratan ISO 14001, dan menjalani audit ulang sebelum batas waktu yang ditentukan oleh badan sertifikasi.
Getting started
Surat Ijin Alat & Operator

Pastikan alat dan operator di perusahaan Anda berizin resmi!

Bantu perusahaan Anda memenuhi standar K3 dengan pengurusan Surat Ijin Alat (SIA) dan Surat Ijin Operator (SIO) secara profesional. Serahkan pada tim ahli kami—cepat, legal, dan tanpa ribet.


Cut Hanti, S.Kom
Konsultasi di Whatsapp

Novitasari, SM
Konsultasi di Whatsapp