How can we help?

Mengapa perencanaan dalam ISO 22000 sangat penting untuk memastikan keamanan pangan?

Image Description
Novitasari
  • 03 August 2025, 18:59
  • Updated
ISO 22000 mengharuskan organisasi untuk melakukan perencanaan yang matang dalam mengidentifikasi bahaya dan menetapkan langkah pengendalian keamanan pangan. Ini termasuk analisis bahaya, evaluasi titik kontrol kritis (CCP), serta mitigasi risiko di seluruh rantai pasokan makanan. Dengan perencanaan yang baik, risiko kontaminasi dapat dicegah secara efektif, memastikan produk aman untuk dikonsumsi.
Was this article helpful?

93 out of 132 found this helpful

ISO 37001 adalah standar sistem manajemen anti-penyuapan yang berfokus pada kebijakan dan kontrol untuk mencegah suap di organisasi, sedangkan Sarbanes-Oxley Act adalah undang-undang di Amerika Serikat yang mengatur transparansi keuangan dan akuntabilitas perusahaan publik. ISO 37001 lebih fokus pada pencegahan penyuapan dalam operasi bisnis, sedangkan Sarbanes-Oxley berfokus pada audit dan pelaporan keuangan.
Penerapan ISO 9001 dalam organisasi memerlukan beberapa langkah: 1) Menetapkan komitmen manajemen terhadap sistem mutu, 2) Mengidentifikasi dan mendokumentasikan proses utama perusahaan, 3) Melakukan analisis kesenjangan terhadap standar ISO 9001, 4) Melatih karyawan dalam prinsip-prinsip mutu, 5) Menerapkan proses pemantauan dan evaluasi, serta 6) Mengikuti audit internal dan eksternal sebelum mendapatkan sertifikasi.
Efektivitas sistem manajemen dalam ISO 9001 dapat dinilai melalui pemantauan indikator kinerja utama (KPI), hasil audit internal, tingkat kepuasan pelanggan, serta jumlah ketidaksesuaian yang ditemukan dalam audit eksternal. Evaluasi berkelanjutan dan tindakan korektif harus dilakukan untuk memastikan perbaikan yang berkelanjutan.
Efektivitas audit internal ISO 27001 bergantung pada pemilihan auditor yang kompeten, pendekatan berbasis risiko dalam perencanaan audit, serta penggunaan teknik audit yang sesuai seperti wawancara dan pengujian dokumen. Audit harus dilakukan secara independen dan berfokus pada kepatuhan terhadap kontrol keamanan informasi (Annex A). Temuan audit harus diikuti dengan tindakan korektif yang ditindaklanjuti secara efektif.
Identifikasi risiko dalam ISO 9001 dilakukan dengan menggunakan metode seperti FMEA (Failure Mode and Effects Analysis), brainstorming, dan analisis data pelanggan. Organisasi harus mengkategorikan risiko berdasarkan dampak dan kemungkinan terjadi, serta menetapkan tindakan mitigasi yang sesuai.
Getting started
Surat Ijin Alat & Operator

Pastikan alat dan operator di perusahaan Anda berizin resmi!

Bantu perusahaan Anda memenuhi standar K3 dengan pengurusan Surat Ijin Alat (SIA) dan Surat Ijin Operator (SIO) secara profesional. Serahkan pada tim ahli kami—cepat, legal, dan tanpa ribet.


Cut Hanti, S.Kom
Konsultasi di Whatsapp

Novitasari, SM
Konsultasi di Whatsapp