ISO 22301 Business Continuity Management Systems (BCMS) KAB. GOWA,SULAWESI SELATAN

Sertifikasi ISO 22301 Business Continuity Management Systems (BCMS) KAB. GOWA,SULAWESI SELATAN

Tingkatkan Kualitas, Efisiensi, dan Daya Saing Bisnis Anda di KAB. GOWA,SULAWESI SELATAN

ISO 22301 Business Continuity Management Systems (BCMS) di KAB. GOWA,SULAWESI SELATAN

Tingkatkan Standar Bisnis Anda di KAB. GOWA,SULAWESI SELATAN

Tingkat Keberhasilan

98.5%

Implementasi sukses

Bisnis Tersertifikasi

500+

di KAB. GOWA,SULAWESI SELATAN

Peningkatan ROI

32%

rata-rata setelah sertifikasi

Mengapa ISO 22301 Penting di KAB. GOWA,SULAWESI SELATAN?

Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat di KAB. GOWA,SULAWESI SELATAN, sertifikasi ISO 22301 menjadi pembeda krusial yang menunjukkan komitmen Anda terhadap kualitas. Bisnis dengan sertifikasi ini terbukti mendapatkan kepercayaan lebih tinggi dari konsumen dan mitra.

Dengan standar internasional ISO 22301, perusahaan Anda akan bergabung dengan jaringan elit bisnis berkualitas di KAB. GOWA,SULAWESI SELATAN yang telah mengalami peningkatan efisiensi operasional hingga 40% dan penurunan biaya produksi sebesar 25%.

Sertifikasi ISO 22301 Business Continuity Management Systems (BCMS) di KAB. GOWA,SULAWESI SELATAN

Keunggulan Kompetitif dengan ISO 22301

Sertifikasi ISO 22301 membuka pintu peluang baru di pasar KAB. GOWA,SULAWESI SELATAN dan global. Data menunjukkan 78% konsumen lebih memilih produk dan layanan dari perusahaan bersertifikat ISO, memberikan keunggulan signifikan dibanding kompetitor.

Jangan tertinggal dari tren bisnis terkini di KAB. GOWA,SULAWESI SELATAN. Perusahaan dengan sertifikasi ISO 22301 rata-rata mengalami pertumbuhan pendapatan 27% lebih tinggi dalam dua tahun pertama setelah implementasi.

Dapatkan Konsultasi Gratis

Bergabunglah dengan 500+ bisnis sukses di KAB. GOWA,SULAWESI SELATAN dengan sertifikasi ISO 22301

Sertifikasi ISO 22301 di KAB. GOWA,SULAWESI SELATAN

Tingkatkan kredibilitas bisnis Anda dan perluas peluang pasar dengan sertifikasi ISO resmi. Konsultasi GRATIS oleh tenaga ahli berpengalaman!


Cut Hanti, S.Kom
Konsultasi di Whatsapp

Novitasari, SM
Konsultasi di Whatsapp

Berbagai Tender di KAB. GOWA,SULAWESI SELATAN

Cek beberapa tender yang membutuhkan ISO 22301 Business Continuity Management Systems (BCMS) oleh Bisnis di KAB. GOWA,SULAWESI SELATAN

Sertifikasi ISO 22301 di KAB. GOWA,SULAWESI SELATAN

Tingkatkan kredibilitas bisnis Anda dan perluas peluang pasar dengan sertifikasi ISO resmi. Konsultasi GRATIS oleh tenaga ahli berpengalaman!


Cut Hanti, S.Kom
Konsultasi di Whatsapp

Novitasari, SM
Konsultasi di Whatsapp

Manfaat ISO 22301 Business Continuity Management Systems (BCMS)

Tingkatkan standar bisnis Anda di KAB. GOWA,SULAWESI SELATAN dengan sertifikasi ISO yang terbukti meningkatkan performa dan profitabilitas.

Akses Pasar Global

Buka pintu ke pasar internasional dan tender pemerintah. 86% bisnis di KAB. GOWA,SULAWESI SELATAN melaporkan peningkatan akses ke pasar baru setelah sertifikasi.

Efisiensi Operasional

Optimalkan proses bisnis dan kurangi pemborosan. Perusahaan bersertifikat ISO 22301 rata-rata menghemat 28% biaya operasional tahunan.

Kepuasan Pelanggan

Tingkatkan loyalitas dan retensi pelanggan. Data menunjukkan peningkatan 37% dalam skor kepuasan pelanggan setelah implementasi standar ISO.

Kepatuhan Regulasi

Pastikan bisnis Anda selalu compliance dengan peraturan. 95% perusahaan bersertifikat melaporkan kemudahan signifikan dalam memenuhi persyaratan regulasi.

Reputasi Premium

Bangun citra brand terpercaya di KAB. GOWA,SULAWESI SELATAN. 82% konsumen lokal lebih memilih perusahaan dengan sertifikasi ISO dibandingkan kompetitor.

Keunggulan Kompetitif

Ungguli kompetitor Anda. Perusahaan bersertifikasi ISO 22301 rata-rata memperoleh 31% lebih banyak kontrak baru dibanding sebelum sertifikasi.

Bergabunglah dengan 500+ bisnis sukses di KAB. GOWA,SULAWESI SELATAN

Sertifikasi ISO 22301 di KAB. GOWA,SULAWESI SELATAN

Tingkatkan kredibilitas bisnis Anda dan perluas peluang pasar dengan sertifikasi ISO resmi. Konsultasi GRATIS oleh tenaga ahli berpengalaman!


Cut Hanti, S.Kom
Konsultasi di Whatsapp

Novitasari, SM
Konsultasi di Whatsapp

Proses Sertifikasi ISO 22301 Business Continuity Management Systems (BCMS) di KAB. GOWA,SULAWESI SELATAN

Raih sertifikasi ISO 22301 untuk meningkatkan kredibilitas dan daya saing bisnis Anda. Kami mendampingi Anda di setiap tahap dengan pendekatan yang efisien dan profesional.

Jadwalkan Konsultasi Gratis
1. Analisis GAP dan Persiapan

Tim konsultan kami melakukan analisis kesenjangan antara sistem manajemen yang ada dengan persyaratan ISO 22301. Kami membantu mempersiapkan dokumentasi yang diperlukan dan memberikan rekomendasi perbaikan.

2. Penyusunan Dokumen

Kami membantu menyusun kebijakan, prosedur, dan dokumen pendukung sesuai standar ISO 22301. Dokumen ini mencakup manual mutu, prosedur operasional standar, instruksi kerja, dan formulir yang diperlukan.

3. Pelatihan Karyawan

Kami menyelenggarakan pelatihan komprehensif untuk tim Anda agar memahami persyaratan ISO 22301 dan implementasinya dalam operasional sehari-hari. Pelatihan mencakup awareness, internal audit, dan interpretasi standar.

4. Implementasi Sistem

Dalam tahap ini, sistem manajemen ISO 22301 mulai diterapkan dalam operasional perusahaan. Kami memberikan pendampingan untuk memastikan implementasi berjalan dengan baik dan sesuai standar.

5. Audit Internal

Melakukan audit internal untuk mengevaluasi kesesuaian implementasi sistem manajemen dengan standar ISO 22301. Temuan audit akan digunakan untuk perbaikan sistem sebelum audit sertifikasi.

6. Audit Sertifikasi

Audit oleh badan sertifikasi terakreditasi yang terdiri dari dua tahap: audit kecukupan dokumentasi dan audit implementasi. Tim kami memberikan pendampingan penuh selama proses audit berlangsung.

7. Perolehan Sertifikat

Setelah berhasil melewati audit sertifikasi dan menyelesaikan semua tindakan perbaikan, perusahaan Anda akan menerima sertifikat ISO 22301 yang berlaku selama 3 tahun.

8. Surveillance Audit

Audit pengawasan dilakukan secara berkala (biasanya setiap tahun) untuk memastikan sistem manajemen tetap efektif dan sesuai dengan persyaratan ISO 22301.

Estimasi Waktu Proses Sertifikasi ISO 22301

Waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan sertifikasi tergantung pada kesiapan dan kompleksitas organisasi Anda.

Persiapan

1-2 bulan

Implementasi

2-4 bulan

Audit Internal

2-3 minggu

Sertifikasi

1-2 bulan

Mulai Perjalanan Sertifikasi ISO 22301 Anda di KAB. GOWA,SULAWESI SELATAN Sekarang

Tim ahli kami siap membantu Anda mendapatkan sertifikasi dengan proses yang efisien dan terjangkau


Cut Hanti, S.Kom
Konsultasi di Whatsapp

Novitasari, SM
Konsultasi di Whatsapp

Dipercaya oleh perusahaan dan profesional di seluruh Indonesia

" Pelatihan ISO 22301 Business Continuity Management Systems (BCMS) KAB. GOWA,SULAWESI SELATAN sangat aplikatif dan mudah dipahami oleh seluruh tim kami. "

" Kami berhasil meraih sertifikasi ISO 22301 Business Continuity Management Systems (BCMS) KAB. GOWA,SULAWESI SELATAN berkat pendampingan profesional dari Isocenter.id. "

" Awareness training ISO 22301 Business Continuity Management Systems (BCMS) KAB. GOWA,SULAWESI SELATAN membuka wawasan tim kami terhadap pentingnya sistem manajemen. "

" Isocenter.id memberikan pelayanan konsultasi ISO 22301 Business Continuity Management Systems (BCMS) KAB. GOWA,SULAWESI SELATAN yang sangat responsif dan terpercaya. "

" Proses sertifikasi ISO 22301 Business Continuity Management Systems (BCMS) KAB. GOWA,SULAWESI SELATAN kami berjalan lancar berkat bimbingan sistematis dari Isocenter.id. "

" Terima kasih Isocenter.id, pelatihan ISO 22301 Business Continuity Management Systems (BCMS) KAB. GOWA,SULAWESI SELATAN membuat tim kami lebih kompeten. "

Tentang KAB. GOWA,SULAWESI SELATAN

Dapatkan Layanan Jasa SIA/SILO/Suket K3 AlatISO 22301 Business Continuity Management Systems (BCMS) dan Riksa UjiISO 22301 Business Continuity Management Systems (BCMS) di KAB. GOWA,SULAWESI SELATAN

Peta Layanan Jasa SIA/SILO/Suket K3 AlatISO 22301 Business Continuity Management Systems (BCMS) dan Riksa UjiISO 22301 Business Continuity Management Systems (BCMS) di KAB. GOWA,SULAWESI SELATAN

Kecamatan di Wilayah KAB. GOWA,SULAWESI SELATAN

  • Kecamatan Bontonompo

  • Kecamatan Bajeng

  • Kecamatan Tompobullu

  • Kecamatan Tinggimoncong

  • Kecamatan Parangloe

  • Kecamatan Bontomarannu

  • Kecamatan Palangga

  • Kecamatan Somba Upu

  • Kecamatan Bungaya

  • Kecamatan Tombolopao

  • Kecamatan Biringbulu

  • Kecamatan Barombong

  • Kecamatan Pattalasang

  • Kecamatan Manuju

  • Kecamatan Bontolempangang

  • Kecamatan Bontonompo Selatan

  • Kecamatan Parigi

  • Kecamatan Bajeng Barat

Tentang KAB. GOWA,SULAWESI SELATAN

Kabupaten Gowa (Makassar: ᨁᨚᨓ, translit. Gòwa, pengucapan bahasa Makassar: ) adalah salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. ibu kota kabupaten ini terletak di kelurahan Sungguminasa, kecamatan Sombaopu. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 1.883,33 km² dan jumlah penduduk pada pertengahan 2024 sebanyak 806.908 jiwa.

Kabupaten Gowa, merupakan daerah yang sebelum kemerdekaan merupakan Kesultanan Gowa yang dipimpin oleh Sultan. Salah satu Raja nya yang paling terkenal adalah Sultan Hasanuddin. Kabupaten Gowa dengan Benteng Somba Opu sebagai ibukota Kesultanan Gowa di abad ke-16 hingga 17, sebagai ibu kota sudah dikenal oleh bangsa asing dari Eropa yang menetap di ibukota Somba Opu seperti Portugis, Inggris, Belanda, Denmark dan Prancis. Dari Asia Timur seperti China, bangsa Moor dari Afrika utara dan Yaman dari Timur Tengah. Komunitas Suku Melayu di Asia Tenggara seperti Pattani dari Thailand, Champa dari Vietnam, Minangkabau dari Sumatera barat, Johor dan Pahang dari Malaysia, Suku Aborigin dari Australia utara serta berbagai suku bangsa di Nusantara. Ibu kota Somba Opu menjadi kota paling Kosmopolitan di Asia Tenggara pada abad ke-XVII.

Dalam khasanah sejarah nasional, nama Gowa sudah tidak asing lagi. Mulai abad ke-14 (1320), Kerajaan Gowa merupakan kerajaan maritim yang besar pengaruhnya di perairan Nusantara. Bahkan dari kerajaan ini juga muncul nama pahlawan nasional yang bergelar Ayam Jantan dari Timur, Sultan Hasanuddin, Raja Gowa XVI yang berani melawan VOC Belanda pada tahun-tahun awal kolonialisasinya di Indonesia. Kerajaan Gowa memang akhirnya takluk kepada Belanda lewat Perjanjian Bungaya. Namun meskipun sebagai kerajaan, Gowa tidak lagi berjaya, kerajaan ini mampu memberi warisan terbesarnya, yaitu Pelabuhan Makassar. Pelabuhan yang kemudian berkembang menjadi Kota Makassar ini dapat disebut anak kandungnya, sedangkan Kerajaan Gowa sendiri merupakan cikal bakal Kabupaten Gowa sekarang.

Kota Makassar lebih dikenal khalayak dibandingkan dengan Kabupaten Gowa. Padahal kenyataannya sampai sekarang Kabupaten Gowa ibaratnya masih menjadi ibu bagi kota ini. Kabupaten yang hanya berjarak tempuh sekitar 10 menit dari Kota Makassar ini memasok sebagian besar kebutuhan dasar kehidupan kota. Mulai dari bahan material untuk pembangunan fisik, bahan pangan, terutama sayur-mayur, sampai aliran air bersih dari Waduk Bili-bili.

Kemampuan Kabupaten Gowa menyuplai kebutuhan bagi daerah sekitarnya dikarenakan keadaan alamnya. Kabupaten seluas 1.883,32 kilometer persegi ini memiliki enam gunung, di mana yang tertinggi adalah Gunung Bawakaraeng. Daerah ini juga dilalui Sungai Jeneberang yang di daerah pertemuannya dengan Sungai Jenelata dibangun Waduk Bili-bili. Keuntungan alam ini menjadikan tanah Gowa kaya akan bahan galian, di samping tanahnya subur.

Secara geografis, Kabupaten Gowa terletak pada 5°33' - 5°34' Lintang Selatan dan 120°38' - 120°33' Bujur Timur. Luas wilayah kabupaten Gowa adalah ±1.883,33 km².

Kabupaten Gowa terdiri dari wilayah dataran rendah dan wilayah dataran tinggi dengan ketinggian antara 10-2800 meter di atas permukaan air laut. Namun demikian wilayah Kabupaten Gowa sebagian besar merupakan dataran tinggi yaitu sekitar 72,26% terutama di bagian timur hingga selatan karena merupakan Pegunungan Tinggimoncong, Pegunungan Bawakaraeng-Lompobattang dan Pegunungan Batureppe-Cindako. Dari total luas Kabupaten Gowa 35,30% mempunyai kemiringan tanah di atas 40 derajat, yaitu pada wilayah Kecamatan Parangloe, Tinggimoncong, Bungaya dan Tompobulu. Kabupaten Gowa dilalui oleh banyak sungai yang cukup besar yaitu ada 15 sungai. Sungai dengan luas daerah aliran yang terbesar adalah Sungai Jeneberang yaitu seluas 881 km² dengan panjang sungai utama 90 Km.

Wilayah kabupaten Gowa menurut klasifikasi iklim Koppen beriklim muson tropis (Am) dengan dua musim yang dipengaruhi oleh pergerakan angin muson, yaitu musim penghujan dan musim kemarau. Musim kemarau di wilayah Gowa disebabkan oleh hembusan angin muson timur–tenggara yang bersifat kering dan tidak banyak membawa uap air dan terjadi pada periode Mei hingga Oktober. Sementara itu, musim penghujan di wilayah kabupaten ini diakibatkan oleh hembusan angin muson barat laut–barat daya yang bersifat basah dan lembab. Musim penghujan di wilayah Gowa berlangsung pada periode November hingga April dengan bulan terbasah adalah Januari yang curah hujan bulanannya lebih dari 500 mm per bulan. Curah hujan tahunan di wilayah kabupaten Gowa berkisar pada angka 2.000–3.000 mm per tahun dengan jumlah hari hujan berkisar antara 100–180 hari hujan per tahun. Suhu udara di wilayah kabupaten Gowa berkisar pada angka 22°–33 °C dengan tingkat kelembapan nisbi ±81%.

Kabupaten Gowa terdiri dari 18 kecamatan, 46 kelurahan dan 121 desa. Pada tahun 2017, kabupaten ini memiliki luas wilayah 1.883,32 km² dan jumlah penduduk sebesar 752.896 jiwa dengan sebaran penduduk 400 jiwa/km².

Jumlah penduduk Kabupaten Gowa pada tahun 2024 tercatat sebanyak 825.369 jiwa. Komposisi jenis kelamin terdiri dari 408.960 laki-laki dan 416.409 perempuan. Rasio jenis kelamin berada di angka 98, menunjukkan dominasi jumlah penduduk perempuan. Tingkat pertumbuhan penduduk mencapai 1,97 persen. Kepadatan penduduk sebesar 438 jiwa/km², dengan variasi antar kecamatan yang signifikan. Kecamatan dengan kepadatan tertinggi yaitu Somba Opu mencapai 5.700 jiwa/km², sedangkan terendah adalah Parangloe sebesar 91 jiwa/km². Angkatan kerja di Kabupaten Gowa berjumlah 452.466 jiwa, dengan 434.783 jiwa berstatus bekerja. Komposisi pekerja menurut lapangan usaha mencatat bahwa sektor jasa menyerap tenaga kerja terbesar sebanyak 204.558 jiwa, diikuti sektor pertanian sebanyak 137.499 jiwa, dan sektor industri sebanyak 92.726 jiwa. Sebanyak 169.011 jiwa tergolong bukan angkatan kerja, dengan 65,24 persen dari kelompok tersebut memiliki aktivitas utama mengurus rumah tangga. Distribusi penduduk menurut agama menunjukkan mayoritas menganut Islam sebanyak 741.817 jiwa. Penganut Protestan tercatat sebanyak 2.546 jiwa, Katolik 1.564 jiwa, Hindu 96 jiwa, Buddha 79 jiwa, dan tidak ada data untuk kelompok lainnya. Sebaran agama ini dilengkapi dengan jumlah tempat ibadah yaitu 1.525 masjid, 329 mushola, 22 gereja Protestan, 4 gereja Katolik, dan tidak terdapat data tentang pura atau vihara di Kabupaten Gowa pada tahun 2024.

Jumlah fasilitas kesehatan di Kabupaten Gowa pada tahun 2024 meliputi 4 rumah sakit umum, 26 puskesmas rawat inap, 36 klinik, dan 797 posyandu yang tersebar di seluruh desa dan kelurahan. Tenaga kesehatan yang tercatat terdiri atas 129 dokter umum, 48 dokter gigi, 155 dokter spesialis, 76 apoteker, 76 asisten apoteker, 139 lulusan sarjana kesehatan masyarakat, 82 analis kesehatan, 691 perawat, 424 bidan, 67 ahli gizi, 7 tenaga anestesi, 6 fisioterapis, 74 sanitarian, 29 petugas rontgen, 24 perekam medis, dan 48 perawat gigi, dengan total keseluruhan sebanyak 2.075 orang. Pada tahun 2024, terdapat 11.963 kelahiran yang tercatat di rumah sakit dan puskesmas, dengan 11.937 kelahiran hidup dan 26 kematian bayi baru lahir. Semua persalinan dilakukan oleh tenaga kesehatan profesional tanpa keterlibatan dukun. Jumlah desa atau kelurahan yang memiliki sarana kesehatan mencapai 71 dari total wilayah administratif Kabupaten Gowa.

Kasus penyakit menular yang tercatat paling banyak adalah diare sebanyak 6.762 kasus, diikuti oleh tuberkulosis dengan 2.140 kasus dan tifus sebanyak 1.385 kasus. HIV dilaporkan sebanyak 159 kasus dengan 17 kematian. Demam berdarah tercatat 99 kasus dengan 1 kematian. Kusta dilaporkan sebanyak 53 kasus. Hepatitis klinis sebanyak 153 kasus, malaria 20 kasus, sedangkan kolera, tetanus, difteri, rabies, disentri, dan penyakit kelamin tidak memiliki catatan kasus pada tahun yang sama. Total keseluruhan penderita penyakit menular mencapai 10.771 dengan 113 kematian. Kasus stunting balita di tahun 2024 tercatat sebanyak 2.073 anak. Kecamatan Somba Opu menjadi wilayah dengan jumlah kasus stunting terbanyak sebanyak 398 anak, diikuti Pallangga sebanyak 199 anak, dan Barombong dengan 273 anak. Penurunan jumlah kasus dari tahun sebelumnya terjadi di hampir seluruh kecamatan, dari total 2.276 kasus pada tahun 2023.

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Gowa atas dasar harga konstan tumbuh sebesar 5,39 persen sepanjang tahun 2024. Nilai pertumbuhan ini lebih tinggi dibanding pertumbuhan ekonomi Provinsi Sulawesi Selatan sebesar 5,02 persen dan menempatkan Kabupaten Gowa di posisi kelima secara regional setelah Kabupaten Bone. Sektor penggerak utama meliputi pertanian, perdagangan besar dan eceran, konstruksi, serta administrasi pemerintahan. Dalam konteks kontribusi sektoral terhadap PDRB atas dasar harga berlaku, sektor pertanian dan kehutanan menghasilkan nilai sebesar 5.032,94 miliar rupiah, sektor perdagangan mencapai 3.177,84 miliar rupiah, sedangkan sektor konstruksi mencatat 3.125,91 miliar rupiah.

Jumlah pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kabupaten Gowa tercermin dari data pinjaman bank umum menurut skala bisnis. Sepanjang 2024, rata-rata bulanan nilai pinjaman untuk pelaku UMKM tercatat di kisaran 298,53 miliar rupiah, sedangkan pinjaman untuk skala non-UMKM mencapai rata-rata 120,41 miliar rupiah. Jumlah ini menunjukkan dominasi kegiatan permodalan pada sektor UMKM yang tersebar lintas kecamatan, dengan konsentrasi pinjaman tertinggi terjadi pada bulan Juni dan September. Sektor industri pengolahan Kabupaten Gowa menyumbang nilai tambah sebesar 1.655,83 miliar rupiah terhadap PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2024. Jumlah ini menempatkan sektor industri pada posisi penting dalam struktur ekonomi lokal, bersanding dengan sektor perdagangan dan pertanian. Data industri kecil dan menengah belum tersedia secara terpisah, tetapi tercermin melalui data pembiayaan usaha dan aktivitas koperasi aktif yang mencapai 254 unit pada tahun yang sama.

Total nilai pembentukan modal tetap bruto (PMTB) atau investasi di Kabupaten Gowa mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya, dengan laju pertumbuhan mencapai 5,98 persen sepanjang tahun 2024. Nilai tersebut lebih tinggi dibanding tahun 2023 sebesar 3,95 persen. Peningkatan ini terjadi bersamaan dengan pertumbuhan sektor konstruksi dan peningkatan pembelanjaan pemerintah yang tercatat positif meskipun terbatas hanya sebesar 0,03 persen. Selain itu, perubahan inventori menunjukkan nilai negatif sebesar -138,22 persen, menandakan penurunan persediaan yang drastis. Inflasi tidak dilaporkan secara eksplisit dalam publikasi, tetapi dapat direpresentasikan melalui pengeluaran rumah tangga per kapita per bulan. Pada tahun 2024, total pengeluaran per kapita mencapai 1.279.631 rupiah per bulan. Dari angka ini, 659.270 rupiah dialokasikan untuk konsumsi makanan, sedangkan 620.361 rupiah dialokasikan untuk barang dan jasa non-makanan. Dibandingkan tahun 2023, terjadi peningkatan sebesar 7,6 persen pada komponen makanan, serta penurunan tipis pada komponen non-makanan sebesar 0,6 persen. Kenaikan tajam terjadi pada pengeluaran buah-buahan sebesar 77 persen dan rokok sebesar 25 persen.

Bahan-bahan galian golongan C di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Jenebarang, seperti pasir, batu kali dan kerikil secara turun-temurun mampu memberikan nafkah bagi penduduk sekitarnya. Kontribusi sektor ini dalam kegiatan ekonomi tahun 2000 nilainya mencapai Rp. 105,4 miliar atau 9,13 persen, tetapi sumbangan sektor ini terhadap kas Pemerintah Kabupaten (Pemkab) cukup signifikan. Pada tahun anggaran 2001, Pemkab menargetkan Rp. 2,03 miliar dari pajak bahan galian golongan C untuk mengisi Pendapatan Asli Daerah (PAD). Kegiatan penggalian memang cukup besar karena selain tersedianya material dari DAS, juga ada batu gunung dan tanah liat. Truk-truk lalu-lalang mengangkut material ini di sepanjang jalan protokol yang menghubungkan Kabupaten Gowa dengan Kota Makassar. Bahan galian memang mampu memberikan pemasukan yang besar bagi kas Pemkab Gowa. Pos pajak ini mendominasi pendapatan hingga mencapai 65 persen dalam PAD tahun anggaran 2001 yang besarnya Rp. 3,11 miliar.

Sektor pertanian Kabupaten Gowa mencakup berbagai komoditas pangan dengan padi sawah sebagai tanaman utama. Luas tanam padi sawah mencapai 24.096 hektare, luas panen 23.970 hektare, total produksi 117.906 ton, dan produktivitas 4,92 ton per hektare. Jagung menempati posisi kedua dengan luas tanam 29.601 hektare, luas panen 29.210 hektare, total produksi 134.579 ton, dan produktivitas 4,61 ton per hektare. Ubi kayu ditanam di atas lahan seluas 1.233 hektare dengan hasil panen 1.233 hektare dan produksi 22.249 ton, sementara ubi jalar mencapai 194 hektare dengan hasil panen 194 hektare dan total produksi 2.134 ton. Kacang tanah memiliki luas tanam 535 hektare, luas panen 535 hektare, produksi 881 ton, dan produktivitas 1,65 ton per hektare. Kacang hijau tumbuh di area 345 hektare dan menghasilkan 558 ton dari panen seluas 345 hektare.

Sektor perkebunan rakyat mengembangkan tanaman tahunan dan semusim. Kopi arabika menempati luas terbesar yaitu 6.379,70 hektare dengan hasil 2.411,61 ton. Kakao menempati luas 3.820,75 hektare dengan produksi 1.165,68 ton. Cengkeh mencakup 4.176,50 hektare dengan produksi 896,23 ton. Kelapa menempati lahan 1.265,06 hektare dan menghasilkan 659,96 ton. Jambu mete, pala, dan lada memiliki luas masing-masing 1.095 hektare, 925,5 hektare, dan 294,5 hektare, dengan hasil 152,47 ton, 6,35 ton, dan 13,64 ton. Tanaman semusim seperti tebu mencakup area 550 hektare dengan produksi 2.200 ton, sedangkan tembakau ditanam di 153,5 hektare dengan hasil 107,45 ton. Terdapat 29.984 kepala keluarga yang terlibat dalam kegiatan perkebunan rakyat, dengan jumlah petani tertinggi berada pada komoditas kakao sebanyak 7.964 kepala keluarga.

Sektor peternakan memperlihatkan populasi ternak besar dan kecil yang beragam. Terdapat 62.972 ekor sapi, 431 ekor kerbau, 3.949 ekor kuda, dan 18.486 ekor kambing. Populasi ayam ras mencapai 2.644.431 ekor, dengan rincian 2.008.869 ayam pedaging, 635.562 ayam petelur, dan 1.352.521 ayam buras. Populasi itik mencapai 169.001 ekor. Jumlah pemotongan ternak di rumah potong hewan terdiri dari 13.943 ekor sapi, 155 ekor kerbau, 1.120 ekor kuda, dan 5.194 ekor kambing. Selama 2024, terdapat 23.357 ekor sapi yang masuk ke Kabupaten Gowa dan 13.365 ekor sapi yang keluar. Data serupa juga menunjukkan masuknya 7.887 ekor kambing dan keluarnya 2.706 ekor kambing sepanjang tahun.

Sektor perikanan menghasilkan 2.490,2 ton ikan dengan nilai produksi mencapai Rp56.168,28 juta. Ikan nila menempati posisi tertinggi dengan produksi 724,9 ton senilai Rp17.352,20 juta. Disusul ikan mas 285,8 ton, mujair 172 ton, dan lele 236,8 ton. Produksi udang vaname mencapai 104,3 ton, sedangkan udang windu 30,2 ton. Terdapat 677 rumah tangga yang mengusahakan budidaya kolam air tawar, sementara 146 rumah tangga melakukan budidaya tambak. Produksi perikanan darat terbagi atas 134,5 ton budidaya udang, 144,9 ton tambak bandeng, dan 860,1 ton kolam air tawar. Armada tangkap terdiri dari 92 perahu tanpa motor, 84 perahu motor tempel, dan 139 kapal motor.

Pada tahun ajaran 2024/2025, jumlah satuan pendidikan di Kabupaten Gowa terdiri atas 420 Sekolah Dasar, 124 Sekolah Menengah Pertama, 52 Sekolah Menengah Atas, 21 Sekolah Menengah Kejuruan, serta 3 Perguruan Tinggi yang tersebar di 18 kecamatan. Terdapat 12.211 siswa Raudatul Athfal, 28.740 siswa Sekolah Menengah Pertama, 16.916 siswa Sekolah Menengah Atas, dan 4.991 siswa Madrasah Aliyah. Angka Partisipasi Murni jenjang Sekolah Dasar mencapai 99,26 persen, Sekolah Menengah Pertama 76,41 persen, dan Sekolah Menengah Atas 60,34 persen. Angka Partisipasi Kasar jenjang Sekolah Dasar sebesar 111,62 persen, Sekolah Menengah Pertama 80,27 persen, dan Sekolah Menengah Atas 90,30 persen.

Angka Melek Aksara penduduk usia 15 tahun ke atas mencapai 93,30 persen. Pada kelompok usia 15–24 tahun, angka melek aksara mencapai 100 persen. Kelompok usia 15–59 tahun mencapai 97,44 persen, dan kelompok usia 60 tahun ke atas sebesar 69,16 persen. Perempuan usia 15 tahun ke atas mencatat angka melek aksara sebesar 91,37 persen, sedangkan laki-laki sebesar 95,31 persen. Jumlah lulusan tingkat Sekolah Dasar sebanyak 10.799 orang, terdiri atas 5.177 lulusan SD dan 1.386 lulusan MI. Untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama, terdapat 2.851 lulusan MTs dan 5.177 lulusan SMP. Pada jenjang Sekolah Menengah Atas, jumlah lulusan SMA sebanyak 5.177 orang dan MA sebanyak 1.631 orang.

Jumlah mahasiswa di empat perguruan tinggi yang beroperasi di Kabupaten Gowa yaitu Universitas Islam Negeri (UIN), Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan), Universitas Syekh Yusuf Al Makassari, dan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) sebanyak 26.179 orang, terdiri atas 9.807 laki-laki dan 16.372 perempuan. Sementara jumlah dosen mencapai 1.037 orang, terdiri atas 17 guru besar, 625 dosen bergelar magister, dan 315 dosen bergelar doktor. UIN menjadi institusi dengan jumlah mahasiswa dan dosen terbanyak, yaitu 25.496 mahasiswa dan 891 dosen.

Pada tahun 2024, jumlah penduduk miskin di Kabupaten Gowa tercatat sebanyak 55,13 ribu jiwa atau setara dengan 6,85 persen dari total populasi. Angka ini mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya, ketika tercatat sebesar 59,10 ribu jiwa atau 7,42 persen. Garis kemiskinan berada pada angka Rp475.305 per kapita per bulan. Indeks Kedalaman Kemiskinan sebesar 0,67, sedangkan Indeks Keparahan Kemiskinan berada pada angka 0,11. Data ini menunjukkan penurunan konsisten sejak tahun 2021, yang saat itu masih mencapai nilai 1,38 untuk kedalaman dan 0,36 untuk keparahan. Kabupaten Gowa memiliki Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebesar 73,71 dan menduduki peringkat ke-15 dari seluruh kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Selatan. IPM tersebut terbentuk melalui tiga dimensi utama yaitu umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, serta standar hidup layak.

Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat Kabupaten Gowa berada pada nilai 62,65. Komponen penyusunnya mencakup tingkat pemerataan layanan perpustakaan sebesar 0,4319, kecukupan koleksi perpustakaan sebesar 0,2727, kecukupan tenaga perpustakaan sebesar 0,1748, tingkat kunjungan masyarakat per hari sebesar 0,5061, serta keterlibatan masyarakat dan keanggotaan perpustakaan yang masing-masing diberi skor maksimal sebesar 1,0000. Tingkat kegemaran membaca masyarakat berada pada angka 90,79 dengan frekuensi membaca 5–6 kali per minggu (80,30 persen), jumlah bacaan 5–6 buku per triwulan (76,29 persen), durasi membaca 1–1,59 jam per hari (66,43 persen), dan akses internet 5–6 kali per minggu (81,38 persen) dengan durasi 2–2,59 jam per hari (69,71 persen).

Acara dan Pelatihan di KAB. GOWA,SULAWESI SELATAN

Kesempatan Belajar dan Networking untuk Implementasi ISO 22301 Business Continuity Management Systems (BCMS)

Tingkatkan kompetensi dan keamanan di tempat kerja dengan sertifikasi K3 resmi dari Kementerian Ketenagakerjaan RI.

Ahli K3 Umum

Program sertifikasi profesional untuk ahli keselamatan dan kesehatan kerja dengan standar Kemnaker RI

Lihat Detail
Petugas K3 Listrik

Pelatihan khusus untuk petugas yang menangani instalasi dan keamanan listrik di lingkungan kerja

Lihat Detail
TKBT Tingkat II

Pelatihan untuk tenaga kerja bangunan tinggi dengan sertifikasi resmi Kementerian Ketenagakerjaan RI

Lihat Detail
TKPK Tingkat II

Program khusus untuk tenaga kerja pada ketinggian dengan standar keselamatan internasional

Lihat Detail
K3 Teknisi Lift

Pelatihan teknisi perawatan dan perbaikan lift sesuai standar keselamatan nasional

Lihat Detail
Operator Lift

Program sertifikasi khusus untuk operator lift dengan standar keselamatan Kemnaker RI

Lihat Detail
Operator Forklift

Pelatihan intensif untuk operator forklift dilengkapi dengan praktek langsung dan sertifikasi

Lihat Detail
Operator Boomlift, Manlift, Scissorlift

Program sertifikasi untuk operator peralatan ketinggian dengan standar keselamatan terkini

Lihat Detail
Operator Crane

Pelatihan komprehensif untuk operator crane dengan fokus pada keselamatan dan efisiensi

Lihat Detail
Rigger/Juru Ikat

Program khusus untuk tenaga juru ikat dengan penekanan pada teknik pengikatan yang aman

Lihat Detail
Petugas P3K

Pelatihan pertolongan pertama pada kecelakaan kerja dengan sertifikasi resmi Kemnaker RI

Lihat Detail
Ahli Muda Lingkungan Kerja

Program sertifikasi untuk spesialis lingkungan kerja dengan standar nasional

Lihat Detail

Artikel Lainnya Terkait