How can we help?

Bagaimana cara menangani risiko keamanan informasi dalam implementasi ISO 27001?

Image Description
Khotima
  • 04 December 2025, 11:38
  • Updated
Menangani risiko keamanan informasi dalam ISO 27001 memerlukan identifikasi aset informasi yang kritis, analisis risiko menggunakan metode seperti ISO 31000, serta implementasi kontrol teknis seperti enkripsi data dan firewall. Organisasi juga harus meningkatkan kesadaran karyawan terhadap ancaman siber dan melakukan simulasi serangan siber untuk menguji kesiapan sistem keamanan.
Was this article helpful?

93 out of 132 found this helpful

Sertifikasi ISO 9001 membantu perusahaan dalam meningkatkan efisiensi operasional, meningkatkan kepuasan pelanggan, memperbaiki manajemen risiko, dan memastikan kepatuhan terhadap regulasi industri. Dibandingkan dengan standar lain seperti ISO 14001 atau ISO 27001, ISO 9001 lebih fokus pada manajemen mutu dan kepuasan pelanggan.
ISO 26000 memberikan panduan bagi organisasi dalam mengadopsi praktik bisnis yang bertanggung jawab secara sosial, termasuk etika bisnis, hak asasi manusia, dan lingkungan. Tantangan dalam implementasi termasuk kesulitan mengukur dampak sosial dan keterlibatan pemangku kepentingan. Dibandingkan dengan GRI (Global Reporting Initiative), ISO 26000 tidak untuk sertifikasi, tetapi lebih sebagai panduan pengembangan kebijakan CSR.
Audit internal dalam ISO 27001 dilakukan oleh tim internal organisasi untuk menilai kesesuaian sistem manajemen keamanan informasi dengan persyaratan standar. Sementara itu, audit eksternal dilakukan oleh lembaga sertifikasi independen untuk mengevaluasi apakah organisasi memenuhi persyaratan ISO 27001 sebelum diberikan sertifikat. Audit internal bersifat persiapan, sedangkan audit eksternal menentukan apakah organisasi dapat disertifikasi atau tidak.
ISO 9001 mengharuskan organisasi untuk mengevaluasi kinerja melalui indikator mutu seperti tingkat kepuasan pelanggan, efisiensi proses produksi, serta tingkat kegagalan produk. Selain itu, audit internal dan tinjauan manajemen harus dilakukan secara berkala untuk memastikan bahwa sistem mutu terus berkembang sesuai dengan kebutuhan bisnis.
Dalam ISO 22000, pendekatan berbasis risiko diterapkan melalui sistem HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Points). Ini melibatkan identifikasi bahaya potensial di seluruh rantai pasok makanan, penetapan titik kendali kritis (CCP), serta penerapan tindakan pencegahan. Dengan pendekatan ini, organisasi dapat mengurangi risiko kontaminasi dan memastikan keamanan pangan.
Surat Ijin Alat & Operator

Pastikan alat dan operator di perusahaan Anda berizin resmi!

Bantu perusahaan Anda memenuhi standar K3 dengan pengurusan Surat Ijin Alat (SIA) dan Surat Ijin Operator (SIO) secara profesional. Serahkan pada tim ahli kami—cepat, legal, dan tanpa ribet.

Dapatkan pendampingan profesional dalam pengurusan SKK dan SBU Konstruksi. Proses cepat, transparan, dan sesuai peraturan yang berlaku.