How can we help?

Bagaimana cara melakukan manajemen risiko dalam penerapan ISO 45001?

Image Description
Novitasari
  • 28 November 2025, 06:01
  • Updated
ISO 45001 menuntut organisasi untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengendalikan risiko keselamatan dan kesehatan kerja. Manajemen risiko dapat dilakukan melalui pendekatan hierarki pengendalian, yaitu eliminasi bahaya, substitusi dengan metode lebih aman, pengendalian teknik, pengendalian administratif, dan penggunaan alat pelindung diri (APD). Dokumentasi dan komunikasi yang efektif juga penting untuk memastikan implementasi yang berhasil.
Was this article helpful?

93 out of 132 found this helpful

Audit internal dalam ISO 27001 dilakukan oleh tim internal organisasi untuk menilai kesesuaian sistem manajemen keamanan informasi dengan persyaratan standar. Sementara itu, audit eksternal dilakukan oleh lembaga sertifikasi independen untuk mengevaluasi apakah organisasi memenuhi persyaratan ISO 27001 sebelum diberikan sertifikat. Audit internal bersifat persiapan, sedangkan audit eksternal menentukan apakah organisasi dapat disertifikasi atau tidak.
Indikator keberhasilan dalam penerapan ISO 37001 meliputi jumlah laporan dugaan suap yang ditindaklanjuti, efektivitas pelatihan anti-penyuapan, serta kepatuhan terhadap kebijakan anti-korupsi yang telah ditetapkan. Audit internal dan evaluasi eksternal juga berperan penting dalam mengukur efektivitas sistem.
ISO 37001 adalah standar internasional yang dirancang untuk membantu organisasi dalam mencegah, mendeteksi, dan menangani praktik korupsi. Standar ini mencakup kebijakan anti-korupsi, kontrol keuangan dan akuntansi, serta mekanisme pelaporan pelanggaran yang transparan. Dengan menerapkan ISO 37001, perusahaan dapat menciptakan budaya bisnis yang lebih bersih, menghindari risiko hukum, serta meningkatkan kepercayaan dari pelanggan, mitra bisnis, dan investor.
Hambatan internal dalam implementasi ISO 9001 sering kali melibatkan kurangnya pemahaman karyawan, resistensi terhadap perubahan, serta keterbatasan sumber daya. Untuk mengatasinya, manajemen harus secara aktif berkomunikasi mengenai manfaat ISO 9001, menyediakan pelatihan berkala, dan menerapkan sistem reward untuk meningkatkan keterlibatan karyawan.
ISO 9001 adalah sistem manajemen mutu yang berfokus pada persyaratan organisasi dalam menyediakan produk atau layanan yang konsisten. Sementara itu, Six Sigma adalah metodologi peningkatan proses yang berorientasi pada pengurangan variasi dan cacat. Keduanya bisa digabungkan untuk meningkatkan efektivitas sistem manajemen mutu.
Surat Ijin Alat & Operator

Pastikan alat dan operator di perusahaan Anda berizin resmi!

Bantu perusahaan Anda memenuhi standar K3 dengan pengurusan Surat Ijin Alat (SIA) dan Surat Ijin Operator (SIO) secara profesional. Serahkan pada tim ahli kami—cepat, legal, dan tanpa ribet.

Dapatkan pendampingan profesional dalam pengurusan SKK dan SBU Konstruksi. Proses cepat, transparan, dan sesuai peraturan yang berlaku.