How can we help?

Bagaimana ISO 26000 mendukung tanggung jawab sosial perusahaan (CSR)?

Image Description
Novitasari
  • 02 September 2025, 14:36
  • Updated
ISO 26000 memberikan panduan bagi organisasi dalam mengadopsi praktik bisnis yang bertanggung jawab secara sosial, termasuk etika bisnis, hak asasi manusia, dan lingkungan. Tantangan dalam implementasi termasuk kesulitan mengukur dampak sosial dan keterlibatan pemangku kepentingan. Dibandingkan dengan GRI (Global Reporting Initiative), ISO 26000 tidak untuk sertifikasi, tetapi lebih sebagai panduan pengembangan kebijakan CSR.
Was this article helpful?

93 out of 132 found this helpful

Tantangan terbesar dalam implementasi ISO 22000 di industri makanan dan minuman adalah memastikan seluruh rantai pasokan mematuhi standar keamanan pangan yang sama. Selain itu, perubahan regulasi pemerintah yang sering terjadi dan variasi standar keamanan pangan di berbagai negara dapat menyulitkan harmonisasi sistem. Perusahaan harus memiliki mekanisme pemantauan ketertelusuran yang kuat untuk mengatasi tantangan ini.
Efektivitas program anti-penyuapan dalam ISO 37001 dapat dipastikan melalui penerapan kebijakan transparansi, mekanisme pelaporan anonim (whistleblowing), serta audit internal yang ketat. Organisasi juga harus melibatkan seluruh tingkat manajemen dalam menerapkan budaya anti-penyuapan untuk meminimalkan risiko kepatuhan.
Audit internal dalam ISO 27001 bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas kontrol keamanan informasi, mengidentifikasi kelemahan dalam sistem, serta memastikan kepatuhan terhadap kebijakan keamanan. Audit yang efektif melibatkan auditor yang kompeten, penggunaan teknik audit berbasis risiko, serta tindakan perbaikan yang tepat waktu untuk meningkatkan keamanan data.
Ketidaksesuaian dalam audit internal ISO 27001 dapat berupa kontrol keamanan yang tidak dijalankan dengan benar, dokumentasi yang kurang lengkap, atau kegagalan dalam mengelola risiko. Untuk menangani ketidaksesuaian ini, perusahaan harus melakukan analisis akar penyebab, mengembangkan rencana tindakan korektif, serta memantau implementasinya untuk memastikan bahwa masalah tidak terulang kembali. Pendekatan berbasis risiko sangat penting dalam proses perbaikan ini.
ISO 45001 adalah standar internasional untuk sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja, sementara OSHA adalah regulasi pemerintah AS yang mengatur keselamatan di tempat kerja. Perbedaan utama adalah bahwa ISO 45001 berbasis pada pendekatan manajemen risiko dan dapat diterapkan di berbagai negara, sedangkan OSHA bersifat spesifik untuk peraturan hukum di AS.
Getting started
Surat Ijin Alat & Operator

Pastikan alat dan operator di perusahaan Anda berizin resmi!

Bantu perusahaan Anda memenuhi standar K3 dengan pengurusan Surat Ijin Alat (SIA) dan Surat Ijin Operator (SIO) secara profesional. Serahkan pada tim ahli kami—cepat, legal, dan tanpa ribet.


Cut Hanti, S.Kom
Konsultasi di Whatsapp

Novitasari, SM
Konsultasi di Whatsapp